bebek chi-chi
Saturday 14 February 2009 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven + kegemaran
arun selalu mempromosikan bebek chi-chi. sampai bosan saya mendengarnya.
setiap kali membincangkan soal bebek, atau apapun yang berkaitan dengan bebek, arun tak lupa menyebut ‘bebek chi-chi’. wah. promosinya yang kadang dicuatkan dengan gayanya yang lebay, tak urung membuat saya harus bersegera ke bebek chi-chi.
letaknya di kawasan jambu, tak jauh dari jembatan kali code. orang jogja sih menyebutnya: njambu. asal sudah ketemu gerai yang membikin plakat dan piala-piala, dan menemukan jembatan code, nah, ke timur sedikit, di sebelah utara jalan, disitulah bebek chi-chi berada.
saya dan prast menyambanginya, bebek chi-chi.
parkirnya sungguh menyedot bahu jalan. tapi untung kami datang ‘agak pagi’, jam 6 sore. jadi, tak harus berebut dengan pengunjung yang lain. kami juga masih bisa memilih tempat duduk yang ada di sana, mau lesehan di bawah atau di panggung, atau bisa juga duduk di meja. dengan view kali code dan gedung bertingkat dari area meja, kami siap menanti dua dada bebek yang lumayan besar plus satu ampela-ati bebek.
asal tahu saja, daging di bebek chi-chi bisa dipilih sendiri. di bagian depan warung, penyambutannya bukan hanya senyum ramah dari si empunya warung, tapi juga hamparan dada bebek-bebek yang menggoda di wadahnya. pilih saja, mau yang bertulang tebal atau berdaging mantap. selebihnya, tinggal tungggu untuk digorengkan sebentar.
dan pesanan datang cukup cepat. dua piring nasi, plus satu piring yang mewadahi bebek-bebek pesanan kami. sambal sudah tersedia di meja, tinggal ciduk saja.
karakter bebek chi-chi berbeda dengan bebek pak slamet dan bebek cak koting. kremesan di atas bebek membuat bebek ini terkesan crispy. nyocolin kremesan saja sudah sedap, apalagi bebeknya. dan benar. bebek pak slamet memang lebih garing daripada bebek chi-chi yang sedikit oily. tapi untungnya bebek chi-chi ini masih menyisakan kerenyahan di mulut. dagingnya tak alot sehingga tak membuat gigi harus bekerja ekstra keras. gurihnya pas untuk diadu dengan sambal merah yang pekat dengan butiran isi cabe yang seolah menjadi magnet untuk nyolekin bebek lagi, dan lagi.
ini mazhab lain dari perbebekan yang ada di jogja.
2009-02-14 » Femi Adi
18 February 2009 @ 7:36 am
fem, njambu ki sebelah ndi to? jalan opo?
22 May 2009 @ 7:28 am
bebek chi-chi ki nang cedak jalan mataram mbak, nang nggon sing nggawe grafiran dan piala-piala kae lo …