Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

espresso coffee? owh, no more please …

Sunday 17 May 2009 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven + kegemaran + weekend escape

kopi.

oops, yah, saya memang penyuka kopi. setiap hari, setidaknya jumlah bungkus kopi instan mulai menyusut dari loker saya.  selebihnya, kalau tak malas, saya membikin black coffee dari mesin kopi. saya tak suka membubuhinya dengan gula, kecuali memang kopi instan tropicanna slim yang dari sononya memang sudah manis. black coffee, pahit dengan kepekatannya rasanya lebih bisa membikin saya lega.

Jitterbug in my mug
caffeine and adrenaline
no need to think, just drink
drink DRINK!
have some fun and get things done.

nah, sebulan belakangan, sahabat saya, arun, sering membincangkan kopi. bagi saya, hal ini lumayan unik. pasalnya, ia biasa membeberkan cerita tentang bir yang ditenggaknya bersama bram maupun teman-temannya, atau minuman oplosan lainnya. tapi topik ini berganti dengan kopi. whoops. *something wrong with you, beib?*

minggu lalu, kami mampir di toko ramai untuk membeli kopi biji dan digerus untuk espresso. yah yah yah. sepanjang perjalanan, hanya topik kopi espresso yang dipilih oleh arun.

espresso? humh. meski saya berperan sebagai tukang bikin kopi tiap hari, termasuk untuk teman-teman saya, nyatanya saya tak pernah membayangkan bakal menyukai espresso. jenis minuman kopi yang 14-18 gram bubuk kopi terkonsentrasi dalam 1 cangkir 2,5oz.  pun saya tak pernah yakin jenis kopi ini akan diterima secara kekeluargaan oleh perut saya.

dari penelusuran sejarah mengenai kopi ini, espresso (atau cafè espresso, begitu sebutannya di negara asalnya-Italia) pertama kali diciptakan sekitar 100 tahun lalu karena kaum pekerja di sana merasa menunggu 5 menit untuk membuat kopi terlalu lama. maka tahun 1901 Luigi Bezerra membuat mesin espresso yang pertama, yang kemudian diproduksi oleh Pavoni pada tahun 1905. mesin ini bisa memangkas waktu pembuatan kopi dari sekitar 5 menit menjadi sekitar 30 detik.

teknologinya terus berkembang sampai tahun 1938 Cremonesi menambahkan piston yang digerakkan oleh tangan untuk meningkatkan tekanan hingga mencapai 8-9 BAR. mesin ini kemudian pertama kali diproduksi oleh Achille Gaggia. lalu pada tahun 1961 Faema memperbaiki sistem sirkulasi dan cara pemanasan air dalam mesin espresso sehingga mampu menghasilkan temperatur yang konsisten sepanjang proses ekstraksinya, juga mengganti piston yang digerakkan tangan dengan pompa elektrik. mesin semacam ini dan pengembangannya lah yang sekarang kita lihat dipakai di coffee shop2 di seluruh dunia.

sebuah situs berita mengabarkan, konon, penggemar jenis kopi ini menyenangi pengalaman yang hebat, keras, dan penuh tantangan. karakter peminum espresso suka pada hal-hal berbahaya seperti mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, dan juga biasanya sangat kreatif. selebihnya, penyuka espresso sangat penuntut, baik pada diri sendiri, maupun orang di sekitarnya. owh …

dan semalam, arun datang membawa espresso maker. lewat jam 10 malam, arun membikinkan saya espresso.

“tapi aku nggak punya gelas espresso …” kata saya, sambil menunjuk gelas-gelas gemuk yang saya punya.

“pake gelas biasa aja deh. mm … atau mau tak bikinin double espresso?” tawarnya. owh! nope!

saya menungguinya dengan sabar dan penuh ketakjuban saat arun meracik espresso di dapur. saya memilih untuk memilah-milah bumbu, maupun mencuci perkakas yang sudah-saatnya-dicuci.

hasil keajaiban itu datang. kopi espresso yang disuguhkan dengan gelas belimbing. :p dan saya menghabiskannya.

hasilnya? kopi ini tak membikin perut mual. saya menghabiskan kopi espresso dengan tanpa membubuhinya gula. plain, ya, begitu saja. rasa masamnya meninggalkan jejak di kerongkongan saya.

hasilnya? saya harus berjibaku membikin tubuh letih sehingga mengantuk. caranya, mencuci pakaian, mulai packing, membereskan beberapa perkakas dan mengatur beberapa perabot yang tak pada tempatnya. ujung-ujungnya, saya mematikan semua lampu, kecuali lampu baca dan menghabiskan sisa buku harlequin. oh my!

hasilnya? meski tak buruk buat perut saya, namun buruk untuk mata saya yang sepertinya menahan saya untuk tidak tidur beberapa saat. normally, dengan tubuh yang letih saya biasa tidur jam 11.00 paling lama. semalam, saya tidur saat menjelang subuh. gosh! *beib, i know what you did last night!

uniknya, menurut sebuah situs, konon si pemilik bintang aries yang dianggap memiliki sifat keras dan selalu ingin menjadi yang terdepan, cocoknya minum kopi triple espresso, aroma dan rasanya yang kuat kiranya cocok dengan sifat keras. oops!

Tagged: » » » »

2009-05-17  »  Femi Adi

Talkback x 2

  1. rifai
    18 May 2009 @ 2:40 pm

    sip fem… ditunggu infonya !

  2. femi
    22 May 2009 @ 7:28 am

    kokop pai, info apa yah? perkopian?
    ente dong yang sekali-kali bikinin gue kopi. :)