ow, saya bangun jam 11
Wednesday 2 August 2006 - Filed under kubikel
dua malam ini saya tidur di kantor.
kolong saya hangat. ada satu bantal nan empuk, dan dua bantal tak bersarung yang tak membuat saya bersin atau gatal-gatal. di kanan kiri saya, terdapat kardus-kardus yang menghangatkan tubuh saya dari sapuan fan AC yang superdingin.
kolong saya sudah menghalau gulita dan meminggirkan segala letih yang meriung di tubuh sepanjang hari. usai berjumpa dengan narasumber. usai menarikan jemari saya di keyboard. usai mendekap gagang telepon di telinga dan mulut saya. usai memindahkan kaki saya dari gedung ke gedung. usai …
hingga malam menjemput.
hangat di kolong. letih melebur bersama dengan mimpi bertemu dengan ayah. kolong ini memang tak sehangat kasur pegas di kosan, bahkan tak senyaman kasur kapuk milik ayah yang sekarang kerap saya singgahi. keenganan saya pulang ke kos tengah malam dan menemukan simbok menunggui saya sambil terkantuk-kedinginan, membuat kolong ini menjadi senyaman kasur di kos.
jelas, kolong ini lebih nyaman dari kolong kereta ekonomi yang dulu kerap saya huni. kolong kereta gelap, pengap dan debu tak kasat mata berseliweran di hidung, telinga dan tubuh saya. kolong kereta tak bebas dari injakan pedagang asongan yang nekat menjejerkan kaki kotor dan sandal bapuknya di sebelah wajah saya. dan kolong di kantor ini? jauuuuh lebih nyaman!
nanti malam saya akan pulang ke kos. menjumpai kasur pegas nan empuk. meringkuk di bawah selimut hangat di sprei yang baru saya ganti. dan saya akan menemukan ujung fajar.
(ps: pagi tadi, saya bangun jam 11. dengan muka kusut, saya beranjak meninggalkan kantor, dan pulang kos untuk bebenah badan. sudah dua malam ini saya kurang tidur. nah, malam tadi saya membayarnya!)
2006-08-02 » femi adi soempeno