Mudik dengan alfamart
Thursday 19 October 2006 - Filed under cerita bumijo + kubikel + plesiran
saya mudik dulu ya, ke Jogja.
kalau urusan mudik, sesungguhnya saya tak perlu risau. pengalaman mudik sudah saya lakukan sejak tiga tahun lalu. mudik untuk menggarap skripsi, mudik untuk menengok ibu, ayah dan kakak, mudik untuk lebaran dan natal, dan kemudian dilanjutkan mudik setiap minggu naik kereta ekonomi. dus, mudik ke jogja bukanlah barang baru buat saya.
tapi gelegar-gempita mudik lebaran sungguh menyita perhatian saya. awalnya, saya tak ingin mudik ke jogja tahun ini. “rasanya hampa … dirumah ga ada siapa-siapa …” kata saya pada teman-teman. bahkan, saya sempat memilih-milih beberapa perjalanan untuk piknik bersama abang. tapi … tuslah gila-gilaan, harga tiket melambung, dapat tiket pergi nggak ada tiket pulang. jadinya … saya memilih untuk ke jogja saja.
atas tawaran seorang teman yang berbaik hati, saya mudik dengan bus bersama dengan alfamart.
bawaan saya tak banyak. hanya satu ransel berisi laptop. satu ransel lagi berisi beberapa bekal yang tak bisa saya paketkan melalui tiki. pakaian, makanan dan buku sudah saya paketkan sehari sebelumnya melalui tiki. jadinya, beban yang saya bawa di punggung tak begitu merepotkan. kali ini saya pulang dengan deon, sahabat yang juga hendak menengok ibu di semarang.
saya dan deon harus antri di barisan yang paling banyak pemudiknya. yups, di loket pemudik jurusan Jogja. setiap orang mendapatkan tiket plus satu goody bag yang berisi makanan dan beberapa barang dari sponsor. termasuk di dalamnya, kaos seragam. saya tak mengantogi tiket. tapi, nama saya dan deon sudah tertera di barisan yang siap berangkat sebagai mudiker alfamart. saya sempat gontok-gontokan dengan penumpang yang mengklaim seat saya adalah miliknya. ;(
jam 10.50 bus bergerak. eits … kesampaian juga niat deon untuk singgah di Indramayu. cihuy! konon, menyandarkan hati di indramayu adalah impian semusim deon. berburu perempuan cantik nan menawan, melabuhkan hati demi menghadang hari esok bersama. … hallah … eniwei, “thanks god, its indramayu!” seru deon dalam hati dan terdengar oleh saya.
bertolak ke arah cirebon, seorang penyanyi karaoke dan penjual mangga indramayu nebeng di bus. si penjual mangga melakukan penawaran mangga indramayu Rp 5000 per biji, atau Rp 20 ribu untuk 6 biji. “masalahnya di jawa banyak mangga!” ujar seorang penumpang, mengegongi sepinya penumpang yang hendak membungkus mangga indramayu sebagai buah tangan. si abang kemudian menaikkan jumlah mangga menjadi 9 biji per Rp 20 ribu. satu per satu penumpang membungkus mangga tersebut. ingin lebih laris manis lagi, si abang menaikkan jumlah mangga menjadi 11 biji per Rp 20 ribu, dan terus meningkat hingga 15 biji per Rp 20 ribu. wow! alhasil, mangga satu bagor l-u-d-e-s!
makan!
siang tadi saya membungkus dua buah croissant dan boston sandwich dari dunkin donuts di sebuah perhentian. lumayan, bisa buat mengganjal perut hingga jam buka puasa. sayangnya, jam buka puasa pun mundur lantara si sopir tak on time tiba di warung makan. tak apa …
saya tidur usai makan. hehehe … tiba di giwangan, bram dan paimun sudah menjemput ditengah rintik gerimis jogja, pukul 00.48. ehm … saya membaui tanah jogja! thanks gosh!
2006-10-19 » femi adi soempeno