Mimpi tidur di kasur
Monday 6 November 2006 - Filed under kubikel + pal224
saya ingin ditiduri tidur di kasur. pasti rasanya enak sekali. empuk. hangat. nyaman.
saya letih. letih sekali. keletihan ini akumulasi dari perjalanan panjang sejak weekend lalu. hmmmh! pulang ke jogja, pergi ke utara diarak senja ke arah muntilan, bercengkerama dengan sepotong malam, menjumpai terik mentari di minggu yang cerah, berkunjung ke rumah bapak dan ibu. selebihnya, berlarian diburu waktu. maklum, peluit masinis sudah memanggil. pagi tadi sampai di jakarta jam 5 pagi, dan harus mencegat pejabat di departemen perdagangan pagi-pagi, sebelum jam 8. ffffuih!!
saya ingin tidur di kasur. warna-warni spreinya sangat ceria.
saya membereskan satu tulisan untuk deadline hari senin ini. sesudahnya, impian tidur di kasur dengan nyaman harus terlaksana. ya, harus. semalam, saya juga sudah merencanakan bertemu dengan lelaki dengan huruf L yang belakangan rajin mengundang saya untuk membelah malam. hmmmh … saya tahu, inilah kenikmatan seorang wartawan: memberesi tulisan sebelum deadline, dan pulang cepat!
saya ingin tidur di kasur. saya membayangkan wajah saya bermanja di bantal nan empuk.
“… kalau sudah tidur sebentar nanti, balik ke kantor lagi ya. soalnya kompartemen kita piket …” ucap mbak ika, redaktur saya, dari seberang sana. wah! impian saya buyar. kasur nan empuk dan alunan jammie cullum bubar. acara menggeletakkan badan batal. ya, saya tahu betul, saya harus kembali ke kantor. saya harus piket.
saya tidak jadi tidur di kasur. saya tidak jadi merasakan kasur yang enak sekali. empuk. hangat. nyaman. saya tak bisa menggelak dengan warna ceria sprei. saya hanya bisa membayangkan wajah saya bermanja di bantal nan empuk.
hmmmh … malam ini saya tidur di kolong meja.
2006-11-06 » femi adi soempeno
13 November 2006 @ 6:06 am
hei Femi!
Apa kabar?
Aku Indra, kakak kelas pas di Vanlith dulu..
Seneng baca-baca tulisanmu!
cu,
indra