Seperti hutan!
Saturday 25 November 2006 - Filed under cerita bumijo
saya masih ingat betul bagaimana rasanya menembus hutan saat perjalanan dari Jakarta ke Jogja, dan begitu juga sebaliknya.
kijang innova itu bermuatan empat orang. popeye, saya, nanang dan sajeer. diluar innova yang kami tumpangi, saya merasa tengah menabrak helaian batang demi batang di hutan di kawasan yang saya tak kenali. tak ada satu bangunan pun. alih-alih gedung tinggi seperti di bilangan sudirman, rumah pendudukpun tidak ada. yang ada hanya hembusan angin yang membelai wajah saya, dengan pohon nan tinggi menjulang. di depan kami, tak ada satu mobil pun. di belakang kami juga tak ada.
rungkut. singup.
mmm, apa ya istilah bahasa indonesia yang bisa menggantikan kata itu? rimbun. ya, rimbun untuk mengganti kata ‘rungkut’. diantara dedakunan yang lebat, saya masih melihat batang besar yang kokoh yang menjadi penanda pohon itu berdiri dengan sempurna. dibawahnya, tanah lembab. singup? hmm … saya kok tidak berhasil mencari padanan kata ini. singup. singup. singup.
pepohonan yang merimbun itu juga bisa saya lihat di kebun di samping rumah. lidah buaya yang menjulur menantng matahari. pohon-pohon mahkota dewa dengan buah yang hijau bundar menggelantung. pohon-pohon berbatang kecil –yang saya tak tahu namanya– juga membuat kebun belakang menjadi terlihat sempit. menembus pepohonan itu, butuh kesabaran ekstra agar tak ada pucuk daun yang nyangkut di kerah kemeja. juga, kepala harus menunduk sedikit agar jalan terlihat lapang.
kalau ayah ada, pasti tak akan serimbun itu. dengan sabar, ayah akan memotong daun di bagian ujung agar terlihat lebih rapih dan bersih. juga, tak perlu menunduk dan mengawasi kerah leher agar tak ada satu dahan pun yang tersangkut di badan.
2006-11-25 » femi adi soempeno