10 gorengan, dan bingkisan buku dari aksara
Monday 22 February 2010 - Filed under friends from heaven + kubikel
saya menunggunya. iya, saya menunggu kolega dari pabrik kata-kata ini.
kami membikn temu janji di mc donald di bilangan kemang; saya berangkat dari TB simatupang, sementara dia berangkat dari bilangan tebet. satu jam lewat, dan batang hidungnya belum muncul juga.
dan saya berbincang dengan tukang penjual gorengan yang menepikan gerobak mininya di depan md donald. tentang gorengan yang dibikinnya sepanjang hari. tentang kebiasaan orang-orang membungkus gorengannya. juga, tentang saya yang clomat-clamut menyantap tahu-nya yang hangat yang barusan mentas dari penggorengan.
dan gerimis pun merintik.
kami terus berbincang. tentang kampung halamannya. tentang lembaran rupiah yang dibawanya pulang ke rumah. tentang pembeli di kawasan kemang. saya terus menyimak cerita-ceritanya; sembari kepala saya menjulur meneduh di bawah payung yang terpasang semi-permanen di gerobak mininya dan tubuh saya merasai rintik ritmis yang dicipratkan oleh Si Empunya Hidup.
10 gorengan sudah saya kunyah; dan tetap saja kolega saya belum muncul.
mau nambah lagi, rasanya engga sopan (baca: malu). saya memilih untuk berlari menembus gerimis ke arah toko buku aksara. alhasil, saya membeli buku Other People’s Love Letters; 150 Letters You Were Never Meant To See.
“aku udah di depan toko buku aksara …” katanya. owh, great to read the short message!
2010-02-22 » Femi Adi