menantang gurita sawah resto
Saturday 6 March 2010 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven + kegemaran + kuliner
saya engga pernah membayangkan makan gurita. rasanya … mmm … yacks!
tapi saya pernah menjajal sekali setelah ‘tertipu’ oleh cihuy nya foto di sushi tei. hehehe … ya, baby gurita kalau engga salah ingat namanya. dan saat menelannya, saya dan yusri, kolega saya, harus buru-buru menggelontorinya dengan air. membayangkan guritanya gitu lo … engga nahan!
tapi, rupanya agak lain dengan gurita yang ini. gurita saus tiram maupun gurita woku dan gurita rica yang bisa dinikmati di Sawah Resto di Jogjakarta. nendangnya ampyun-ampyun! untungnya Sawah Resto sudah mengolahnya menjadi bentuk irisan berbentuk dadu sehingga tidak mengejutkan saat terpajang diatas meja. tapi, tentakel yang melekat pada gurita tetap dibiarkan begitu saja. lihat saja tekstur yang mencuat dari balik rempah-rempah gurita woku di Sawah Resto.
woku memang jamak digunakan untuk memasak seafood. tak hanya gurita, di Sawah Resto pun tersaji kepiting woku belanga yang juga diolah dengan bumbu-bumbu masakan Minahasa yang memamerkan aroma sedap pandan, kemangi dan sereh.
dari namanya, yaitu woku belanga, sudah ketahuan gurita dan kepiting di Sawah Resto dimasak di belanga alias panci. dus, gurita dan kepiting belanga ini berkuah pedas nan segar lantaran kekayaan rempah-rempah yang menyurungnya. misalnya saja, rajangan kasar batang dan daun bawang, sobekan daun kunyit, daun jeruk, daun kemangi. tentu saja, plus rempah rahasia dari sang koki.
pilihan lainnya, gurita maupun kepiting rica atau rica-rica. tahu sendiri, rica atau rica-rica berarti cabe atau lombok. bumbu rica terbilang minimalis. hanya gilingan cabe merah dan cabe rawit, bawang putih dan bawang merah, ditambah sedikit minyak dan kucuran perasan lemon cui. saat bumbu ini dilekatkan pada gurita maupun kepiting, Pidis!
2010-03-06 » Femi Adi