ketika dua tangan saling mengamit
Wednesday 26 May 2010 - Filed under cerita cinta + renanda
rasanya masih saja sama, tertinggal seperti dua tahun silam, dan tetap memahat sejak enam tahun silam.
dan saya memeluknya hangat. bahu yang kokoh, dada yang bidang dan respons pelukan hangat untuk saya.
“mana pjamas kotak-kotak merah?” tanya saya. ia menggeleng pelan. “engga sekarang. kematian, masa bawa baju warna merah …” ya, ya, ya.
dan sesudahnya, kami saling berbagi rindu dan penggalan hidup yang hilang sejak dua tahun silam; saat kami duduk bersisian di beranda hati dan tak juga beranjak hingga kini.
rupanya hati ini masih terbungkus dengan balutan yang sama: untuknya. tak ada yang melampaui hangatnya, gelaknya dan cuilan cintanya.
kunjungan cinta ini adalah rangkaian hari membalut remah-remah kesedihan yang sempat tertabur di sepanjang jalan setapak kehidupan kami. dan ketika dua tangan saling mengamit, rasa itu masih saja sama.
sungguh, rasanya saya enggan melepasnya.
2010-05-26 » Femi Adi