kubikel L: dari kentang, pantyliners, minyak rantai, obeng sepeda hingga iPad
Sunday 18 July 2010 - Filed under friends from heaven + kubikel
yes!
melce, kolega saya di pabrik kata-kata ini sudah mengabarkan sebelumnya: kubikel L saya baru. yay, tepatnya, kubikel L kami baru.
terima kasih, terima kasih.
akhirnya saya memiliki kubikel L ini kembali. yah, memang agak berbeda dengan kubikel lain di lantai dua. lebih pendek, lebih mini. tapi apapun itu, tetap harus disyukuri to?
saya memilih kubikel yang dekat dengan jendela. soalnya, biar bisa melihat dunia. yay, pencakar langit ada di sebelah sana, sana dan sana. sementara itu, saya menghuni lantai tertinggi di pabrik kata-kata ini: lantai tiga!
kepanikan sempat menyergap, saat saya terindikasi tidak menghuni pinggir jendela. usak-usek-usak-usek. yayh! akhirnya saya ada di sebelah sini, persis meja yang berseberangan dengan didi mengabdi, dan bersebelahan dengan alek marelek.
dan lagi-lagi, kubikel saya ini sarat dengan perkakas yang penting dan sangat penting: kunci L sepeda, obeng nomer 9 buat sepeda, mug starbucks, koleksi teh, kentang, kabel data, payung, jas hujan, selimut, alas tidur, saringan kopi dan teh, salib … ow ow ow …
eniwei, terima kasih untuk melce yang men-set up cpu untuk ada di bawah, sembunyi di kolong bersama sepatu merah saya. barusan, saya mengangkut beberapa perkakas kuliner saya yang lain: saringan teh, bandrek hanjuang, sekoteng. selebihnya, bantal gulung untuk meringkuk di kolong meja.
o ya, kubikel L anyar saya ini strategis. meski engga bisa sebentar tidur, tapi saya bisa sebentar ngolong, seperti yang jamak saya lakukan hingga tahun 2008 silam.
bagaimana, ada yang mau ngolong sama saya? :p
2010-07-18 » Femi Adi