siap berumur pendek
Monday 25 October 2010 - Filed under cerita bumijo
saya dan esti, kakak saya, mengolok-olok diri saya sendiri.
gara-garanya adalah selembar kertas yang memuat hasil laboratorium yang ‘positif’ itu. dem. “so sorry …” katanya. ya, ya, itu ungkapan usai saya mengabarkan sejumlah diet yang harus saya jalani.
“aku sudah membayangkan bagaimana aku mati nanti. ya, siap mati di usia lebih muda. dengan komplikasi jantung, ginjal … ” kata saya padanya.
huahahahaha …
kami membayangkan ibu, yang meninggal di usia yang masih muda, 56 tahun karena komplikasi diabetes, ginjal, dan jantung. hidup pun menggelinding dengan tidak mudah. makan nasi dengan porsi yang secuil, menyingkirkan yang manis-manis, hingga mengkonsumsi obat-obatan sepanjang hidup. termasuk, meninggalkan bir! owh no!
“udah, ubah pola hidupmu. bawa makan sendiri, no beer, wheat bread, chicken breast only, daripada nanti merembet kemana-mana,” katanya.
okey. rupanya esti belum siap kalau si bungsu mati.
adik ibu saya, om joko, juga terbahak dengan cerita saya yang harus diet. “wah, kamu sekarang jadi pabrik gula? baguslah, dekat dengan madukismo dong ya?!” selorohnya. uwh, dem.
saatnya olahraga, kembali yoga, bersepeda dan makan dengan asupan gizi yang pas untuk tubuh saya.
2010-10-25 » Femi Adi