kentang bakar
Monday 17 September 2007 - Filed under pal224
asyik, kemah!
apa yang lebih nikmat dari irisan kentang? tidak ada. dibakar. dipanggang. direbus. digoreng. semuanya sama enaknya. kaya energi. kentang yang kuning dan bulat ini mempertebal keyakinan saya akan risiko penyakit yang bisa saya tekan. diabetes. kentang menggantikan nasi.
dan saya merebus kentang kini, saat kemah disini.
saya masih terus membolak-balik panci berisi kentang. kali ini saya memanggang kentang. menjadi agak kering, tetapi matang dan tidak membatu. saya terus membolak-balik. hasilnya harus sempurna. saya mengiris kentang setebal satu sentimeter. saya tidak mengupas kulitnya. saya membiarkannya begitu saja. kentang terbakar. menghitam. saya membolak-balik. tujuannya sama, agar tetap terbakar sempurna.
bayangkan seiris kentang dengan cocolan sambal pedas. atau daging sapi yang diiris menyerupai dadu dalam permainan monopoli. atau, guyuran saus steak bakal menggenapi rasa keduanya. kentang bakar dengan daging sapi, disiram kuah steak. apalagi ada rebusan brokoli dan wortel plus tomat. berkemah menjadi lebih asik. lebih seru.
kentang bakar.
tapi saya sedang tidak kemah. saya ada di bawah atap asbes di rumah sewaan di palmerah. saya sedang ada di dapur. buru-buru mengangkat rebusan irisan kentang yang lupa saya angkat. kentangnya gosong.
iya, niatnya sih kentang rebus. tapi lupa mengangkat. menjadi kentang bakar.
2007-09-17 » Femi Adi