Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

mbak sum dan janganannya

Wednesday 5 December 2007 - Filed under kuliner + pal224

di depan kos saya, ada penjual sayur, namanya mbak sum.

dia menjual beragam sayuran, bumbu masak dan juga ikan maupun daging-dagingan. karena pagi ini badan saya nggak karuan, saya memilih tinggal di rumah sebentar, masak sop panas dan tidur lagi barang sejam dua jam. tentu, sop ini materialnya harus saya angkut dari mbak sum, penjual sayuran terdekat dari rumah sewa saya.

satu batang gambas. satu batang wortel. bawang merah dan daun salam. dua gelinding bakso. brokoli. tempe. habisnya: Rp 9000. haysks! saya kaget. mahal bener. saya lihat mbak sum menghitung sambil lalu karena tidak dengan cermat memperhatikan belanjaan saya. duh. cilaka.

saya uluri Rp 10000. sisanya, lagi ga ada seribuan katanya. sialan. sudah kasih harga mahal, masih juga nggak mau ngasih kembalian. uwh.

saya memasak. tapi tidak lagi dengan kemarahan dan kekesalan. saya ingat yang di bilang bu cipto kemarin: saya harus berterima kasih karena diberi kesempatan untuk berbuat baik. membayar untuk harga sayur yang bagi saya kelewat berlebih.

saya sudah selesai masak. ada yang mau ikut makan?

Blogged with Flock

Tagged: » »

2007-12-05  »  Femi Adi

Talkback x 7

  1. ika
    5 December 2007 @ 10:40 am

    fem, yang mahal itu brokolinya. biarpun kecil, kalo di tukang sayur harganya bisa sampe Rp 5000-Rp 6000 lo! sing murah kuwi : kobis. hehehe ..

  2. mbahatemo
    5 December 2007 @ 11:36 am

    …satu batang gambas. satu batang wortel. bawang merah dan daun salam. dua gelinding bakso. brokoli. tempe…
    opo tumon nek ono sing nganti melu mangan.. :D

  3. suryasenja
    6 December 2007 @ 9:00 am

    Walah jeng, mbok mending 9000 tapi udah siap saji :D

  4. Paman Tyo
    8 December 2007 @ 4:21 am

    Nah, itu bagusnya putaran rezeki. Si kecil juga dapet receh. :D
    Kayak loper Kontan gitulah. :D

  5. indrapendent
    9 December 2007 @ 10:14 am

    mau..mau..mau..

  6. munggur
    12 December 2007 @ 2:01 am

    sependapat dengan paman tyo, mari membagi dan meratakan distribusi rezeki. lagian, daripada repot-repot ke mal yang kuapitualis dan butuh transport. ya, kan? minimal, mbak sum menyelamatkanmu dari ancaman mag dan bencana kelaparan.

  7. justreadmysterio
    12 December 2007 @ 5:26 am

    ini puisi yak ???
    wakakaka . . .