pada diri saya sendiri, saya bilang: “ini masih di jakarta kok. jadi tenang saja …” saya melewati kawasan di daan-mogot, pesing, jelambar dan sekitarnya, dengan perasaan yang carut-marut. entah, biasanya saya pede saja melewati jalan yang belum pernah saya lewati. bukankah tersesat itu menyenangkan? ah, tapi kali ini tidak menyenangkan. saya barusan melayat mertua esti, […]
Comments Off »
Read the rest
tukang jual ayam: ayam… ayam saya: ayam, minta 12 potong, dan ati ampela 3 potong tetangga: ayaaam … ayaaam … tukang jual ayam: ayam, bu haji tetanga: ada kepala? tukang jual ayam: ada, tinggal dua kepala tetangga: ayamnya, kepalanya ada? tukang jual ayam: ada, tapi cuma nyisa dua. yang lain sudah pesanan, bu haji tetangga: […]
Comments Off »
Read the rest
saya berharap ibu disini dan menjajal pijakan empuk genjotan mesin jahit listrik `singer`. saya berharap ibu disini dan menjahit kembali, tanpa harus bersusah payah dengan kayuhan manual mesin jahit singer lawas-nya. saya berharap ibu disini dan menjinjing-memindahkan mesin jahit singer berwarna putih ini, dari kamar ke ruang tengah, dari meja makan ke ruang tamu. saya […]
Comments Off »
Read the rest
seru juga bermain-main dengan kancing, setelah tertunda sejak lebaran beberapa waktu lalu. saya menjahitnya diatas bulatan bilah bambu (ah, saya selalu lupa namanya apa!!!), setelah membikin pola dari potongan kertas. kancing-kancing beragam ukuran dan bentuk itu membentuk huruf F. saya meroncenya dengan benang warna merah juga. not bad for a newbie! reroncean ini membikin […]
Comments Off »
Read the rest