Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

File: renanda

ulin, kolega saya, menulis dengan begitu ringannya di twitternya; sungguh aku ingin setia seperti pelangi selalu setia menunggu hujan reda… maknyes. hati saya mendadak dingin. adem. anyep. hati saya seperti mendapat gerojokan air hujan di malam yang terccacah oleh butiran bening. butiran air hujan dan butiran yang menetes dari ujung mata. betapa saya juga ingin […]

Tagged: » » » » » »

Comments Off  » Read the rest

januari yang basah, nyatanya tak membikin hati kami anyep. kami meriung di sini, dengan bahasa campur-aduk yang membikin kami sendiri menggelak hebat. bahasa si kecil yang tak saya mengerti, begitu pula bahasa saya yang tak ia pahami. hanya saya, dan lelaki dengan pjamas kotak-kotak merah yang mampu merangkainya. “dingin!” katanya saat itu, saat ia memilih […]

Comments Off  » Read the rest

rasanya masih saja sama, tertinggal seperti dua tahun silam, dan tetap memahat sejak enam tahun silam. dan saya memeluknya hangat. bahu yang kokoh, dada yang bidang dan respons pelukan hangat untuk saya. “mana pjamas kotak-kotak merah?” tanya saya. ia menggeleng pelan.  “engga sekarang. kematian, masa bawa baju warna merah …” ya, ya, ya. dan sesudahnya, […]

Tagged: » » » » »

Comments Off  » Read the rest

surat elektronik itu muncul di pagi hari, mengabarkan berita duka. 23 mei 2010 lalu, ibunya pulang ke rumah Si Empunya Hidup. ya, ibu dari laki-laki dengan pjamas kotak-kotak merah. dan kali ini ia datang bukan untuk plesiran seperti dua tahun silam, tetapi untuk memberikan ucapan terimakasih sekaligus lambaian selamat jalan. terimakasih atas kehidupan yang diselenggarakan […]

Comments Off  » Read the rest