postcard dari seberang, dari zus indah
Wednesday 9 November 2011 - Filed under friends from heaven
Comments Off :: Share or discuss :: 2011-11-09 :: Femi Adi
Wednesday 9 November 2011 - Filed under friends from heaven
Comments Off :: Share or discuss :: 2011-11-09 :: Femi Adi
Wednesday 9 November 2011 - Filed under cerita cidodol residence
pagi tadi, pintu rumah saya diketok orang.
saya masih acak-acakan. masih membalut tubuh dengan selimut, keluar membuka pintu. beberapa waktu lamanya saya membiarkannya mengetok, rupanya tetep keukeuh mengetok.
tetangga saya, rupanya.
“saya mau pinjam halaman untuk taman, sabtu ini,” katanya. saya yang masih setengah tidur, kebingungan dibuatnya.
setelah kalimatnya makin jelas, barulah saya mengerti. sabtu ini anak bontotnya akan menikah. semalam, ia sudah memasang tenda di pekarangan antara dua rumah di halaman depan. “tapi yang pemilik rumah sebelah itu sedang sakit, sedang koma, jadinya engga boleh, saya disuruh bongkar … jadinya saya mau pasang taman disini nanti, mau minta ijin …” katanya.
istilah ‘taman’ itu adalah pelaminan. :p **baru saya mengerti** dia memilih halaman rumah saya karena halaman itu kosong.
sudah pasti, saya harus mengungsi akhir minggu ini.
Comments Off :: Share or discuss :: 2011-11-09 :: Femi Adi
Monday 7 November 2011 - Filed under cerita cinta + friends from heaven + isu indonesia
Saya menyimak ceritanya, mendengarkan dengan penuh ketakjuban.
Sesekali matanya mengedip lebih cepat dari biasanya, dan dahinya sebentar mengerut. Kadang, matanya memandang ke atas, seorah mencoba mencari rangkaian cerita yang menyerak di benaknya. Tangannya menari, mengibas kesana-dan-kemari, menggambarkan si anu yang anu, dan juga si anu yang anu.
Dia bercerita soal perselingkuhannya. Well, dia memang tidak menyebut itu sebagai ‘perselingkuhan’, tapi dia juga tak menamainya. Pelarian? Tidak juga. Having fun? Tidak juga. “Ada rasa yang berbeda saat aku dekat dengannya …” Ah, whatever you name it!
Ia adalah seorang perempuan, bersuami dan beranak satu. Saya mengenalnya saat usia kami mengancik remja. Ia berjejalin dengan seorang laki-laki teman sepermainan di usia remajanya, yang saya juga mengenalnya dengan sangat baik. Layaknya sinetron, sarat dengan kepasrahan, energi pertengkaran, kegemasan yang amat sangat, rasa-ingin-memiliki, dan juga penolakan-akan-sebutan-’berselingkuh’.
“Entah, rasa cinta pada suamiku hilang begitu saja. Tanpa sebab-musabab, tanpa akar pertengkaran. Ya, hilang begitu saja!” katanya. Sial, kalimat yang sebenarnya saya tunggu itu mendadak muncul dari bibirnya. Padanya, saya balik bertanya: bisa ya cinta hilang begitu saja?
Dia pun membincang tentang cinta. Saya menyimaknya.
Dan dia juga membincang tentang kekasih barunya. Ehm. Ya, lelaki dari masa lalunya yang hingga dia menikah dengan laki-laki lain pun, masih ditunggunya untuk dinikahinya. Rasanya perut ini mendadak penuh dengan kupu-kupu di dalamnya. Pertanyaan usil saya pun terlontar: jadi kamu selingkuh dengannya?
Dia membantahnya, dan terus membantahnya. Aneh. Padahal laki-laki itu sudah memutuskan hubungan dengan pacarnya, untuk perempuan beranak satu ini.
Saya terus mendengarkan penjelasannya. Dan saya semakin tidak mengerti energi cinta yang dia punya.
Comments Off :: Share or discuss :: 2011-11-07 :: Femi Adi
Thursday 3 November 2011 - Filed under kubikel
saya mentertawai ulah saya, sesaat setelah saya membubuhkan pesan di jejaring elektronik dengan subject: кочан скоро ——– heading out soon
menggelikan sekali. setelah kolega saya menuliskan kalimat dengan bahasa yang tak saya mengerti, saya mengikutinya. bedanya, kalau dia meminjam bahasa perancis, saya memilih bahasa rusia.
saya jadi ingat, saya pernah belajar bahasa rusia pada teman ayah saya yang pernah belajar di universitas di rusia. saya bahkan membungkus sejumlah buku tentang bahasa rusia, termasuk tata bahasa dan kamus bahasa rusia, di shopping center, pusat buku lawas/bekas/palsu di jogja.
tiba-tiba saya jadi ingin memelajarinya kembali.
Я хочу узнать Россию
Comments Off :: Share or discuss :: 2011-11-03 :: Femi Adi