Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

mbrebes mili di hari pernikahan

Sunday 11 September 2011 - Filed under cerita bumijo

saya melihat keguyuban itu.

bulik atik, om alo, bulik utik, om joko, om juni, … i really wish you were here, mom. to see your sisters and brothers in a togetherness. to see your daughter’s wedding and surrounded by your family.

“aku mbrebes mili je fem pas nyalami yayuk. aku kelingan ibumi. bulik atik yo omong: aduh jun, aku pengen nangis kelingan mbak yohana. mulane pas mbak yayuk omong ‘nuwun yo om’ kuwi aku ra iso omong, ndak malah nangis tenanan …” begitu kata om juni, adik ibu.

sebelas tahun setelah ibu meninggal. lima tahun setelah ayah meninggal. pernikahan ini terjadi.

andai saja mereka mau menunggu sebelas tahun; dan lima tahun untuk hari yang membahagiakan ini.

tapi saya memilih mereka tidak menunggu jika harus dengan kesakitan yang amat panjang dan lama. tahu kenapa? karena saya yakin mereka juga ada di sekitar kami pada acara pernikahan itu.

 

 

 

 

Comments Off  ::  Share or discuss  ::  2011-09-11  ::  Femi Adi

pak, bu, nyuwun restu

Sunday 11 September 2011 - Filed under cerita bumijo

esti, kakak saya, bisa menahan isaknya saat mengucap janji pernikahan.

suaranya tetap tegar. suaranya tetap lantang. tapi saya tidak.

saya menangis.

saya berharap ayah dan ibu ada di sini. menyanding esti di pelaminan. melegakan kekhawatiran dengan pelukan hangat. membagi restu untuk esti dan tony.

mereka akan memulai hidup tanpa sandingan dan wejangan ayah dan ibu. mereka memulainya berdua, ya, hanya berdua. tanpa ayah dan ibu.

saya hanya bisa menemaninya, tanpa bisa mewejanginya.

pak, bu, nyuwun restu buat esti.

 

 

 

 

Comments Off  ::  Share or discuss  ::  2011-09-11  ::  Femi Adi

thanks to you

Sunday 11 September 2011 - Filed under cerita cidodol residence + friends from heaven

Image and video hosting by TinyPic

Tagged: »

Comments Off  ::  Share or discuss  ::  2011-09-11  ::  Femi Adi

sumpah. saya benci kucing.

Friday 9 September 2011 - Filed under cerita cidodol residence

saya belum masuk rumah saat tetangga saya menghampiri saya untuk bilang bahwa kucingnya terkurung di dalam rumah saya.

hah?

sejak kapan saya menyembunyikan kucing tetangga. saya benci banget dengan kucing. sumpah. saya tak cukup bisa menyayangi binatang yang konon kata teman saya, lia, tak tahu diri dan tak tahu terima kasih itu. yacks!

setelah membuka pintu depan, saya menemukan kucing berwarna dominan hitam itu duduk manis diatas kasur. buru-buru saya melemparnya dengan segepok kunci yang ada di tangan.

rupanya kucing tetangga itu masuk rumah melalui atap dapur yang biasanya digunakan sebagai lubang udara, yang kemudian jatuh menimpa jemuran hingga patah! oh my gosh!

“aduh, kasihan kakaknya capek, pulang malam … ” katanya.

hah? bukannya minta maaf, malah bilang kasihan.

dem.

 

 

Tagged: »

Comments Off  ::  Share or discuss  ::  2011-09-09  ::  Femi Adi