saya membongkar email lawas dan menemukan surat kiriman teman. isinya tentang kematian. Seorang pasien berpaling menghadap dokternya, selagi dokter itu bersiap untuk pergi, “Dokter, Aku takut mati. Ceritakan apa yang ada disebelah sana” Dengan lembut, dokter itu berkata, “Saya tidak tahu.” “Anda tidak tahu? Anda, seorang Kristen, tidak tahu apa yang ada disebelah sana ?” […]
Comments Off »
Read the rest
kalau ayah masih hidup, ia 80 tahun pada hari ini. bangun pagi, mendengarkan radio lokal sembari menyeruput segelas kopi atau kopi susu. mungkin uyon-uyon jawa, bisa juga wayang. atau, radio nederland siaran indonesia. sesudahnya, membaca alkitab dan renungan harian lewat radio. saat bola raksasa itu bergerak pelan, ayah akan memasak nasi dengan magic jar. nasi […]
4 comments »
Read the rest
saya membasuh kaki ibu. di teras rumahnya. juga, membenahi atap rumah ayah. perjumpaan saya dengan mereka hanya sebentar. sebentar sekali. saya membawa sebotol air bersih dan lap hijau. keduanya untuk membersihkan rumah ayah dan ibu. saya mengusapnya, pelan. masih ada debu yang merangkak di rumah keduanya. “Ibu, femi pulang. maaf, si bungsu nggak bawa kembangĀ …” […]
2 comments »
Read the rest
saya membungkus dua buket crysant. satu untuk ayah. warnanya putih. di bagian gagangnya, saya melekatkan pita putih. ayah, ini untuk ayah. dua bulan si bungsu tidak berjumpa ayah. dua bulan si bungsu tidak menengok rumah ayah. lihat, ada banyak daun kering disini. femi ambil satu per satu ya. humm … pakai tangan saja, karena femi […]
Comments Off »
Read the rest