2005-02-23 ::
Femi Adi //
cerita bumijo
sepatu merah
dua sepatu saya berwarna merah. satu mereknya reebok, satunya lagi mereknya bakers. yang terakhir, pemberian esti, kakak saya. saya suka sepatu berwarna merah. sementara teman-teman saya nggak pede pakai sepatu merah dan memilih sepatu putih, hitam atau coklat, saya malah sebaliknya. kalau nggak pake sepatu warnanya merah, rasanya jalan ini nggak mantab. wakakaka “aduh fem […]
Comments Off »
Read the rest
sebentar lagi beliau ulang tahun. 5 februari ini genap 77 tahun usianya. renta. tak bertenaga. rapuh. senja. tampak seperti itu. tapi sesungguhnya tidak. “keluarga gerilya”, mereka menyebut kami begitu. yah, mereka bilang begitu karena ayah yang lekat dengan segenap memori 1965-nya. beliau kokoh. kuat. bersemangat. bak kuda. kado apa ya yang terbaik kuberikan untuknya? bingung. […]
Comments Off »
Read the rest
tidak banyak yang mengenaliku sebagai orang yang beragama katolik. maklum, wajahku standar banget, ga ngislam, dan ga ngatolik. dengan demikian, cukup aman untuk bepergian kemanapun juga. apalagi, aku sering ‘menyembunyikan’ embel-embel fransiska, nama baptisku. murtadkah aku? aku rasa tidak, aku masih ke gereja kok! sebuah siang, aku wawancara dengan seorang importir gula. dalam menjawab pertanyaan, […]
Comments Off »
Read the rest
2004-10-12 ::
femi adi soempeno //
cerita bumijo
ayah, aku ingin pulang
hari ini kurajut hari untukmu, ayah. aku ingin pulang. di daun jendela, aku menemukanmu yang berbaik hati menjadi inspirasi hariku. di rimbunnya dedaunan, aku juga menemukanmu yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rajutanku. aku ingin pulang. aku mengingatmu, dan selalu mengingatmu. guratan senja di wajahmu, bukan gurat kepasrahan, melainkan gurat ketegaran bah kokohnya hutan cemara […]
Comments Off »
Read the rest