sudhaus menjadi pilihan kami. pub lokal yang juga memasakkan makanan lokal yang sangat jerman. duh … ya, setidaknya begitu promosi sebagian pedoman makan-makan di buku maupun internet, sekaligus rujukan orang-orang lokal. wah, kuat bener. sudah pasti makanannya enak. tapi sesungguhnya bukan makanannya. meski kafe-resto-pub ini kerap disebut sebagai typical-local-pub, tapi kali ini adalah reriungan kecil […]
Comments Off »
Read the rest
saya sudah menghabiskan j.cool yoghurt di j.co serta dua donat alcapone dan green tea. selebihnya, satu buku harlequinn yang harus saya habiskan demi menilik harlequinn lain di seri yang sama. humpf. dan perjalanan pulang begini terasa panjang meski tak melelahkan. jogja, si beib, mi jawa, tape bikinan likban dan juga kasur hangat sudah membayang. ya, […]
Comments Off »
Read the rest
selama ini, saya, dan barangkali juga kalian, selalu sibuk membincangkan pasangan yang pas untuk minum wine. yah, saya suka wine. tapi, apa pasangan paling tjotjok untuk minum bir? rifai, teman yang menghuni kubikel tetangga, menyebut ‘kacang’ sebagai pasangan terbaik saat minum bir. wajar. jamak terlihat anak-anak muda menenggak bir sembari melemparkan kacang ke dalam mulutnya. […]
1 comment »
Read the rest
pada dasarnya saya tak suka bir. saya lebih suka wine. yohan handoyo membikin saya mencandu wine. untuk pasangan makan. untuk teman kongko. untuk menghabiskan malam dan menunggu rasa kantuk tiba. ketimbang white wine, saya lebih suka red wine. (hayo, ngacung yang suka white wine!) varian red wine ini upamanya cabernet sauvignon, merlot, pinot noir dan shiraz. rasa cabernet sauvignon sangat […]
2 comments »
Read the rest