Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

Tagged: bumijo

saya membungkus benang, jarum, gunting, kapur, meteran dan tali dari ‘toko konpeksi pare-pare’, tak jauh dari hunian saya. toko itu disesaki dengan gantungan benang, tali, spare part mesin jahit, dan masih banyak lagi. di lingkungan saya memang banyak konveksi, eh, konpeksi. toko itu juga acapkali saya lihat jamak disambangi orang-orang yang beli perkakas dalam jumlah […]

Tagged: » »

Comments Off  » Read the rest

Saya baru tahu, kebiasaan ‘mencubit ujung bantal’ itu muncul sejak saya lahir. Ya, karena saya lahir. “Sejak 4 april 1980 …” Kata esti, kakak saya. Rupanya ada kekesalan dan kecemburuan karena saya lahir dan mencuil perhatian ibu dan ayah. Terang saja, ibu harus memberi lebih banyak perhatian untuk saya. Menyandingi saya tidur, meninabobokan saya, dan […]

Tagged: »

Comments Off  » Read the rest

Kali ini, saya tidak mengunduh keripik daun kemangi maupun keripik daun bayam, seperti biasanya. Tapi keripik daun pepaya dan keripik daun kenikir. Olala! Ajaib sekali keripik yang saya unduh saban saya pulang ke jogja. Saya tak pernah membayangkan ada keripik beginian. Rasanya nyaris seperti keripik bayam pada umumnya. Bedanya, ada aroma wewangian ‘yang ga biasa’ […]

Tagged: » » »

Comments Off  » Read the rest

2011-06-26 :: Femi Adi // cerita bumijo
ngandong di jogja

saya tak ingat persis, kapan terakhir kali saya naik andong. Mungkin sepuluh tahun lalu, atau bahkan lebih lama dari itu. Ah, sial, begitu lamanyaaa! Dan sejak dari rumah, saya sudah mengimpikan akan naik andong, begitu pulang dari jalan-jalan pagi di malioboro, berburu foto asik dan juga pecel. Andong. 50,000 rupiah dari ngejaman hingga bumijo, tentu […]

Tagged: » » » »

Comments Off  » Read the rest