“kalau lagi pesta, kita ini seperti salah kostum,” ujar encis. memang, kami salah kostum. hanya saya dan encis. selebihnya, moko dan congli, mereka menggelindingkan sepeda dengan enaknya. ya, soalnya saya dan encis menggowes sepeda lipat, sementara congli dan moko mantap menjejak pedal mtb. sementara itu, medan yang dilalui sebagian besar adalah tanah bebatuan dengan turunan […]
Comments Off »
Read the rest
beberes pagi, saya menemukan dua lembar tags untuk tas sepeda lipat. tag garuda indonesia, dan satunya lagi tag hotel ambacang, padang. gosh. mendadak perut saya menjadi mulas. sudah lebih dari setahun lalu; bahkan nyaris satu setengah tahun sesudah pelukan hangat di pagi itu. saya tak pernah lupa, membungkus sepeda untuk menikmati awal tahun yang basah […]
Comments Off »
Read the rest
saya masih ingat betul bagaimana eny dan nino tergelak saat saya bilang saya akan bawa sepeda ke malang. barangkali terdengar lucu, dan aneh. saya belum pernah ke malang, dan dengan pede akan mengusung csl. apalagi, saya juga tidak tahu kontur daerah di malang. “ica aja kalau akan pulang kerumah selalu teriak, maaaa geret! …” ujar […]
Comments Off »
Read the rest
saya heran dengan stiker kecil yang ditempel di boarding pass saya. cuilan kertas itu dibubuhi dengan stikel bulat kecil berwarna biru dengan tulisan ‘middle row’, menunjukkan bahwa saya memiliki kursi di bagian tengah di pesawat GA290 yang saya tumpangi untuk menjumpai nino, eny, ica dan juga gita. saya menanti dengan sabar panggilan pemegang boarding pas […]
Comments Off »
Read the rest