pada diri saya sendiri, saya bilang: “ini masih di jakarta kok. jadi tenang saja …” saya melewati kawasan di daan-mogot, pesing, jelambar dan sekitarnya, dengan perasaan yang carut-marut. entah, biasanya saya pede saja melewati jalan yang belum pernah saya lewati. bukankah tersesat itu menyenangkan? ah, tapi kali ini tidak menyenangkan. saya barusan melayat mertua esti, […]
Comments Off »
Read the rest
Comments Off »
Read the rest
dia terus bebenah. menambah rak tv, meja belajar, hingga sofa kecil yang muat berdua. “ini kalau buat kamu kemaleman, engga bisa pulang, kamu bisa tidur disini,” katanya, wah, dilihat dari ukurannya, kayaknya hanya muat kaki sampai perut, atau kepala sampai pantat. enaknya posisi yang mana ya? saya senang melihatnya: bahagia. memilih satu demi satu perabotan […]
Comments Off »
Read the rest
“sudah berapa lama kita engga hidup bersama? sejak kamu bekerja di jakarta?” tanya esti, kakak saya. 2003. sejak tahun itu kami tidak hidup bersama. setahun setelah saya meninggalkan rumah bumijo untuk mengunduh cerita di jakarta, gantian esti yang meningalkan jogja, meronce cerita di chicago. dan kami tidak tumbuh bersama selama itu. kami tidak tahu bagaimana […]
Comments Off »
Read the rest