Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

Tagged: esti

esti, kakak saya sudah resmi menjadi penghuni cidodol residence. kami mengusung belasan containers beragam ukuran, kulkas, meja makan, dan rak buku. dua kali angkut dari taman palem ke cidodol residence, kami menghabiskan seharian. setelah melakukan adjustment di sana-sini, jadilah rumah mungil saya menjadi hunian yang tetap nyaman meski dihuni berdua dengan perabot yang pada awalnya […]

Tagged: » » »

Comments Off  » Read the rest

selalu ada gelak geli saban pergi dengan kakak saya. pun sore tadi, saat saya dan esti memutuskan untuk menepi di sate djono pejompongan setelah sempat ‘halusinasi’ karena kelaparan usai berburu celana panjang di mal ambasador. “ini tiga lontong, atau tiga porsi lontong?” tanya mbak sate djono. ah. sial bener. biasanya juga jualnya porsian, kenapa mesti […]

Tagged: » » » »

Comments Off  » Read the rest

minggu lalu, kunjungan ke hunian ini terasa anyep. minim perkakas, bahkan boleh saya bilang: sangat minim. gelas-sendok-piring seadanya. beberapa makanan dan kertas-kertas membaur berserakan di meja besar. sementara itu, sabun mandi, bayclin, sabun wajah dan sikat gigi berbaris rapi diatas toilet. duh! tapi ya biar saja. saya tak bisa berkomentar banyak. maklum, suara ini keburu […]

Tagged: » »

Comments Off  » Read the rest

2010-07-08 :: Femi Adi // cerita bumijo
mandor ac

awalnya, esti engga merasa butuh pendingin ruangan alias AC. kipas angin saja cukup. soalnya, hanya untuk memberi rasa dingin sementara saat tidur. lagipula, kipas angin rasanya lebih baik ketimbang AC. mulai dari konsumsi listriknya hingga dingin yang menusuk tulang. ya, ya, ya. kipas angin saja cukup. “yang ini pakai remote mbak, serasa pakai AC,” kata […]

Tagged: » » » » »

Comments Off  » Read the rest