selalu ada yang tertinggal dalam perbincangan kami. sebuah gelak yang tak habis. dan tawa yang tak henti berderai. kami berbicara banyak hal. tentang rumah. tentang buku. tentang paket kiriman ke indonesia. tentang rencana perjalanan ke US. tentang BB. tentang jogja. tentang … banyak. dan, seperti hutang yak tak bakal bisa ditebus, selalu saja ada ritual […]
Comments Off »
Read the rest
saya terus geli mengingatnya. geli. sungguh, geli! tapi saya setengah mengumpat. bagaimana mungkin buku saya berada dalam deretan buku non-fiksi laris di kompas, tetapi tak ada nama saya yang tertera disana. uhm. sebaliknya, yang tercatat sebagai penulis buku ‘mereka mengkhianati saya’ adalah vemy permatasari, bukannya femi adi soempeno. hiks.
Comments Off »
Read the rest
matanya sampai berair menahan kegelian. ia tertawa tiada henti. oops. padahal saya sedang tidak melucu. sebaliknya, saya sedang kesakitan, nyeri. tangan kanan kiri. lutut kanan kiri. sakit semuanya. saya terjerembab usai ditabrak roda dua yang melawan arus, dan dengan arogannya bilang, “kalau nyebrang lihat kanan kiri dong …” dan, saya masih juga ditertawakan. rasanya ingin […]
1 comment »
Read the rest
2008-04-22 ::
femi adi soempeno //
ragam cuatan
tidak ada blue print
semakin hari saya semakin menyadari bahwa tidak ada blue print dalam kehidupan ini. semalam, saya mencoba meletakkannya. iya. meletakkan sekotak kehidupan. warnanya seperti pelangi. menggurat halus dengan tujuh lapis warna. di dalamnya, ada berkotak-kotak lagi. saling berhimpitan. ada kotak cinta. kotak persahabatan. kotak ambisi. kotak cita-cita. kotak ritme. kotak kejenuhan. kotak kemarahan. kotak relasi. kotak … banyak. […]
2 comments »
Read the rest