saya menyimpan rok batik saya untuk acara press conference. saya hanya bawa satu rok batik. selebihnya, celana pendek dan kemeja atau blus. saya juga tak membawa sepatu tertutup. saya hanya membawa sepatu sandal, sepatu kets dan sandal jepit. untuk sejumlah rangkaian acara, saya memutuskan untuk bercelana pendek, berblus atau berkemeja, dan bersepatu sandal. itu gaya […]
Comments Off »
Read the rest
tanjakan di kilometer-kilometer terakhir itu sungguh bikin patah hati. saya pun memilih untuk menyerah di tanjakan makcik juminten; saya buru-buru mengepak basikal (sepeda, malaysia) saya ke truk, dan saya duduk manis di belakang pak supir. lihat, saya sudah kesulitan untuk berjalan lantaran kram sudah mendominasi dengkul, paha dan kempol saya. mungkin ada sekitar 40 orang […]
Comments Off »
Read the rest
“baru ini aku jalan-jalan tanpa bawa kamera,” kata saya, pada tirta, kerabat saya. pada saya, dia bilang tak bisa plesiran tanpa kamera. ah, ya. tak apa. entah, saya hanya sedang malas membawa kamera besar. antara membawa dan tidak membawa, pada menit terakhir sebelum saya meninggalkan rumah, saya memilih untuk meninggalkan kamera dslr saya di rumah. […]
Comments Off »
Read the rest
ini saat yang tepat untuk menguji ketangguhan bungkus sepeda. saya sudah membungkus red-spicy saya ke dalam kotak sepeda saya. bungkusan saya memang tak sesempurna pegowes lain yang sangat mlipit mengepak sepeda. tapi bagi saya ini sudah cukup. ubo-rampe sepeda ada disana, mulai dari minyak rantai, kunci-kunci, hingga pompa. kotak sepeda ini sungguh cihuy. warnanya hitam, […]
Comments Off »
Read the rest