air menggerojok bumi. ah, jakarta menjadi adem. sangarnya bola raksasa tak lagi tampak. jakarta sungguh padat oleh roda dua yang meneduh, mencoba mengindari rintik ritmis yang menyentuh kulit. sementara, kendaraan lain tak mengurangi kecepatannya, seolah mencoba menyangi kecepatan rintikan dengan gelindingan roda kendaraan. ah, tapi saya lebih peduli dengan perut saya yang bergemerincing. saya lapar. […]
1 comment »
Read the rest
hujan mengingatkan saya pada banyak hal. pada roda sepeda mountain bike warna oranye saat berseragam biru-putih saat menembus hujan selepas sekolah. pada jejak kaki yang harus terus berlari agar tak kedinginan, berlarian menuju kaki merapi dengan seragam THS-THM. pada langkah yang sangat hati-hati ketika air mulai naik melebihi mata kaki. pada jendela di sebelah kubikel. […]
1 comment »
Read the rest
tidak ada yang lebih menyenangkan ketimbang dirintiki oleh hujan di pagi buta. seperti pagi tadi. iya, seperti pagi tadi saat kaki ini menjejak pasar pisang atau pasar bintang mas. serintik dua rintik menyentuh kulit wajah saya. saya tahu, hujan kecil tak akan membuat saya sakit. saya terus melakukan aktivitas pagi: belanja bengkuang, tomat, bawang bombay, […]
Comments Off »
Read the rest