mimpi adalah suatu pertanda, barangkali. saya meyakininya demikian. bukan sekadar pelengkap tidur. bukan pula bunga tidur. sebagian mimpi adalah sebuah tanda. pertanda itu datang dari bulik tari, adik ayah yang paling bungsu. pada saya ia mengabarkan kejutan itu. “hari sabtu, sebelum ayah kamu masuk rumah sakit, bulik mimpi, ayah kamu ada di desa, ndeprok di […]
Comments Off »
Read the rest
saya membawa dua karung bunga mawar merah dan putih. bunga itu untuk ayah dan ibu saya. salib yang terangkai dari mawar putih sudah saya ronce di tanah. di sekitarnya, saya tata merahnya mawar membentuk persegi, menutup sebagian besar permukaan tanah milik ayah. diatasnya saya taburkan melati dan kenanga. tidak, tidak, tak ada kanthil. hanya mawar, […]
Comments Off »
Read the rest
sore kemarin, saya sempat cemas. soalnya, ayah merasa jantungnya berdegup lebih kencang ketimbang biasanya. catatan terakhir menunjukkan, tensi ayah 150-70. suster bilang, yang atas terlalu tinggi. tapi rasa panik saya belum hilang. sontak rasa kantuk yang mampir beberapa menit sebelumnya, hilang. saya masih terus bertanya pada suster yang datang lagi untuk memasang termometer di ketiak […]
Comments Off »
Read the rest
semalam mimpi ibu. aku sedih banget. aku padahal tidur jam 1-an. lalu kebangun jam 3-an. aku lupa persisnya bagaimana mimpi itu. yang jelas disana ada ibu dan bapak. aku takut banget.
Comments Off »
Read the rest