saya membasuh kaki ibu. di teras rumahnya. juga, membenahi atap rumah ayah. perjumpaan saya dengan mereka hanya sebentar. sebentar sekali. saya membawa sebotol air bersih dan lap hijau. keduanya untuk membersihkan rumah ayah dan ibu. saya mengusapnya, pelan. masih ada debu yang merangkak di rumah keduanya. “Ibu, femi pulang. maaf, si bungsu nggak bawa kembang …” […]
Content
Tagged: ibu
saya membungkus dua buket crysant. satu untuk ayah. warnanya putih. di bagian gagangnya, saya melekatkan pita putih. ayah, ini untuk ayah. dua bulan si bungsu tidak berjumpa ayah. dua bulan si bungsu tidak menengok rumah ayah. lihat, ada banyak daun kering disini. femi ambil satu per satu ya. humm … pakai tangan saja, karena femi […]
Comments Off » Read the rest
saya pergi kerumahnya pagi tadi. iya. bagus sekali, dan tambah bagus malah. saya menyempatkan diri menyambangi dia karena saya butuh mengucapkan terima kasih untuk semuanya yang sudah dia beri buat saya. pelangi di sore hari yang saya petik dari pucuk bell-tower. gerimis di musim panas yang membasahi raincoat izod saya. perjumpaan dengan kawan-kawan lama. naik kereta ke […]
Comments Off » Read the rest
Maut telah merenggut hidupnya. Ia tidak bernapas lagi, seakan semuanya hilang lenyap.Tapi kami sadar bahwa Engkau sungguh baik hati dan bijaksana. Kasih setiaMu tak ada habisnya. Syukur atas keselamatan dan kemenangan (Wahyu 11: 13) Sudah setahun, ayah. Iya, sudah setahun. Nggak terasa ya, begitu cepat setahun berlalu. Rabu yang menegangkan itu sudah lewat, persis pada […]