celana jeans saya selalu kembali ke lemari, selalu, tanpa peniti. ah, kemana simbok menyingkirkan peniti saya. enam peniti yang selalu tercantol di bawah pergelangan kaki celana jeans selalu tak pernah muncul. padahal, peniti ini selalu saya butuhkan esok, ketika menggunakan celana jeans ini kembali. peniti. biasanya saya membungkus satu atau dua bundel peniti di kereta […]
Content
Tagged: kereta
biasanya, pecel seporsi harus saya tukar dengan lembaran IDR 3000-an. tapi, banderol dalam perjalanan ke jogja kali ini IDR 5000. “larang tenan!” seru saya. dan saya pun baru tahu, ini bukan pecel kecombrang yang biasa saya santap. ah, pantas. sontak, si penjual bilang, “belanjane yo larang je …” sebenernya, IDR 5000 itu tak terlalu mahal. […]
Comments Off » Read the rest
“satu, bandung, nomer E, kursi yang agak tengah ya,” kata saya, pada si penjaga loket. saya melihat mimik muka si penjaga. berubah. tangannya yang semula siaga di atas papan kunci, jadi terhenti, dan diletakkan di ujung meja. saya juga jadi ikutan diam. “E? nggak ada …” katanya. wah, saya jadi ragu sendiri. saya mencemati papan […]
kalau ada pertanyaan, “calo paling banyak ada di mana?” dengan lantang, saya bakal menjawab, “stasiun kereta api!” sudah jamak diketahui kereta api di indonesia ini calonya segambreng. bahkan, tak jarang muncul cuilan kalimat, “orang dalam ikut main, nggak mungkin kalau enggak ikut main …” entah benar atau tidak, tapi saya jelas selalu mencibir plakat yang […]