semalam saya hanya menemukan dua hanger saja. dimana kancut saya? pierre cardin. iya, mereknya pierre cardin. dua lembar kancut. iya, celana dalam. warnanya hitam licin. nyaman sekali menadah bokong saya. sialan. kenapa tak tercantol dalam hanger mungil itu? saya sudah mencoba mengitari jemuran kecil, jemuran yang lebih kecil dan jemuran besar. gantungan di depan kamar-kamar […]
Content
Tagged: kos-kosan
“apaan nih? sampah ya?” wayscks … jus bikinan saya dibilang ‘sampah’. gosh! ini bukan sampah. gelas ini berisi kunyahan tomat dan wortel yang digenjot oleh blender putih di kamar saya. warna keduanya mirip, kemerahan dan keoranyean. dus, hasilnya adalah warna merah-oranye. sedikit busa nangkring diatasnya. itu karena si blender terlalu giat memamah irisan wortel dan […]
“tuku jrigen 2 meneh … (beli jrigen 2 lagi),” teriak seorang laki-laki muda pada entah siapa yang ada di seberang. antri minyak tanah. minyak tanah langka. halah … kabar-kabar begini ini yang belakangan sudah membantu para wartawan mengisi halaman putih di layar komputer. mereka antri. dengan tali panjang yang melilit gagang jrigen. kuning, kotor. ibu-ibu […]
no bra? penggalan kata itu terasa ‘nakal’ di telinga saya. “wah, jadinya nggak pakai kutang?” begitu sebaris kalimat yang berjejalin di benak saya. kemudian bayangan nakal pun bermunculan. tidak pakai kutang, lalu bersebelah-menyebelah dengan siapa? apa yang dilakukan ketika tanpa kutang itu? selama berapa lama tidak mengenakan kutang? lampunya mati atau hidup saat mencopot kutang? […]
Comments Off » Read the rest