Keluarga saya begitu menyukai ‘sambel pecel cap kalkun untuk gado-gado. Merek ini begitu legendaries di keluarga saya. Kalau bukan kalkun, sepertinya racikan gado-gado tidak lagi mantap. Inilah yang terus membenak hingga saat ini; kalau masak gado-gado, bumbu pecelnya harus cap kalkun. Ibu membelinya di dalam pasar kranggan. Ada satu lapak yang sudah menjadi langganan ibu […]
Comments Off »
Read the rest
lama sekali saya engga mlantrang ke kawasan masjid cut meutia, jakarta pusat. Seberang pinggir masjid itu, ada jalan kecil berjudul “jalan menteng kecil” … Eh, atau “jalan menteng dalam kecil” …. Pokoknya itulah, satu-satunya jalan supermini yang tembusannya entah-ke-mana. Begitu belok ke jalan kecil itu, menderet warung permanen. Salah satu diantaranya, yang cukup kondang djaja, […]
Comments Off »
Read the rest
Comments Off »
Read the rest
selalu ada gelak geli saban pergi dengan kakak saya. pun sore tadi, saat saya dan esti memutuskan untuk menepi di sate djono pejompongan setelah sempat ‘halusinasi’ karena kelaparan usai berburu celana panjang di mal ambasador. “ini tiga lontong, atau tiga porsi lontong?” tanya mbak sate djono. ah. sial bener. biasanya juga jualnya porsian, kenapa mesti […]
Comments Off »
Read the rest