bali tanpa babi. bali tanpa babi guling. bali tanpa lawar. ini seperti perjalanan yang antiklimaks. saya menyambangi daerah yang hampir di setiap sudutnya ada warung babi. hanya saja, saya tak makan babi. ah, saya mengerti. ini bukan perjalanan pribadi saya; tapi bersama begitu banyak orang yang tak semuanya makan babi. saya sangat bisa mengerti. dus, […]
Comments Off »
Read the rest
saya ingin menggelak saat dia bertanya apakah makanan ini halal. “femi … ini makanannya halal atau haram? tanyanya. di tangannya tak saya lihat ada piring nasi ataupun sayuran. pun camilan dengan bobot medium seperti siomay. iya, pada saya ia bertanya soal makanan yang disajikan untuk pernikahan esti di restoran angke. saya tak ingin mendebatkan haram […]
Comments Off »
Read the rest
saya melihat ada kastengel di rak makanan organik. saya menjumputnya. ini bikinan healthy choice. harganya pun lebih murah ketimbang sekotak kastengel dengan ukuran yang sama yang saya bungkus minggu lalu, hanya 55,000 rupiah. yang ini, sudah jelas lebih sehatnya (konon kata kotaknya sih). sayang, hanya tinggal sekotak. not bad. ukurannya lebih tebal ketimbang kastengel komersial […]
Comments Off »
Read the rest
Keluarga saya begitu menyukai ‘sambel pecel cap kalkun untuk gado-gado. Merek ini begitu legendaries di keluarga saya. Kalau bukan kalkun, sepertinya racikan gado-gado tidak lagi mantap. Inilah yang terus membenak hingga saat ini; kalau masak gado-gado, bumbu pecelnya harus cap kalkun. Ibu membelinya di dalam pasar kranggan. Ada satu lapak yang sudah menjadi langganan ibu […]
Comments Off »
Read the rest