perdebatan ini tak pernah usang: pacaran beda agama. sayangnya, kita hidup di tempat yang menjadikan agama sebagai salah satu benchmark untuk semua lini kehidupan. dari yang remeh temeh, hingga yang gigantic. dari perkara minta sumbangan di kampung, hingga isu toleransi antar umat beragama. saya hanya bisa tersenyum saja mengingat semuanya. si ini. si itu. si […]
Comments Off »
Read the rest
mendadak seorang bekas pacar bertanya pada saya, pagi ini: ” apakah kamu pernah mengalami kejenuhan hidup di jakarta?” dan saya menggeleng. sesudahnya, saya terus memikirkan pertanyaan itu, dan juga jawaban cepat saya yang menegaskan bahwa saya tak menemukan kejenuhan hidup di belantara beton dan keriuhan klakson. mungkin jawaban saya itu bohong. sial. masa sih saya […]
Comments Off »
Read the rest
gajayana mengusung saya dari jogja ke jakarta. selalu seperti ini. ya, dengan gajayana. kereta ini lebih asik ketimbang taksaka maupun argolawu, meskipun saat melesak ke dalamnya, harus mengusir satu dua orang yang sebentar menyabotase kursi penumpang dari jogja. tapi apapun itu, saya harus berterimakasih pada gajayana. tahu kenapa? karena gajayana membikin saya tinggal lebih lama […]
Comments Off »
Read the rest
terdiam, kami duduk berdua. dan anyep. tak banyak yang bisa kami urai selain ke-diam-an dan ke-anyep-an yang membikin hati kami meranggas. dan yang membikin kami terlihat ‘hidup’ adalah tumpukan pekerjaan, sapa hangat teman-teman, dan juga ritme kehidupan. pagi menuju malam, malam menuju pagi. dan kami kian menjarak. lagi, lagi, lagi dan lagi. saya hanya bisa […]
Comments Off »
Read the rest