“jangan lupa, kalau kamu single, itu nikmat. kalau sudah punya pasangan, itu baru namanya lengkap!” tukas tetangga kubikel. ah. apa iya sih. perbincangan kami sederhana, yaitu soal pasangan hidup. nyatanya, obrolan yang selalu kontroversial ini menyisakan sepenggal kalimat yang cukup membikin saya terbahak. ya itu tadi. satu nikmat, dua lengkap. ah, ada-ada saja. belum lama, […]
Content
Tagged: renanda
tiga kotak transparan. ketiganya menyimpan rahasia. tentang sebuah masa. tentang sebuah senja. juga, tentang impian hari esok. kotak pertama, muntahan kenangan ada di sana. potret jejalin yang hangat dan terus menghangat. dan harus berhenti pada sebuah titik di pucuk kehangatan. ada cuilan cerita disana. tak akan hilang. juga, kenangan dengan sejumlah teman. san fransisco. malaysia. […]
label. sebuah penanda. entah, saya suka sekali membikin label. membikin tanda. dan, tanda itu hanya satu. seperti meninggalkan jejak atas ingatan kecil. mm … seperti label yang saya tempelkan pada bumbu masak. blackpepper. garam. lada. pala. garam. kunyit bubuk. cengkeh. tujuannya, supaya tidak keliru, maunya membubuhi masakan dengan blackpepper eeeh, kok jadi membubuhi dengan kunyit […]
Comments Off » Read the rest
hangat. ya, saya tahu dia sangat hangat. tutur katanya. sapanya, “halo hun …” dan selalu saja saya terngiang gelaknya. hangat. tawanya yang renyah mampu menghangatkan sepasang kaki saya yang dingin di rerumputan pelataran eloprogo. tak ada yang bisa menggantikannya. hangatnya tetap tinggal. sesekali menelusup, menggoda jemari untuk menari di papan kunci. menuliskan tetang kerinduan padanya. pada […]
Comments Off » Read the rest