“ini, rambutan dari kebon sendiri,” kata kunto. haduh. pas! pas banget! rambutan tak lagi langka saat ini. hanya saja, harganya masih tinggi. ada rambutan dari kebon sendiri, siapa yang tega menolak? saya tidak. kemudian saya dan kunto berbincang tentang banyak hal. pekerjaan, mimpi, dan juga hati. kami berbincang sembari terus mempekerjakan rahang kami untuk menguliti […]
Content
Tagged: rindu
saya kangen esti, kakak saya. rasa kangen ini lebih tebal ketimbang seiris pizza di pizza hut. bahkan, jauh lebih tebal dari burger di burger mblenger. lebih tebal ketimbang serutan daging kelapa dari sebutir kelapa muda di pinggir pantai parangtritis. juga, lebih tebal dari novel yang tengah saya baca saat ini, yaitu the thirtheenth tale. tebal, […]
Saya heran, orang begitu banyak yang datang, dan begitu banyak yang pergi … kamu, iya, kamu … hummm … nggak usah noleh kanan kiri, iya kamu saja, yang disitu, yak! kamu memilih untuk tinggal, atau pergi?
saya kangen dengannya. iya, saya sangat kangen dengannya. hampir setahun kami tak berjumpa. kedatangannya terakhir, saat menjemput ayah dalam peti cokelatnya, 31 mei silam. masih jelas di telinga saya, saat dia bilang sambil menangis dari kejauhan. “fem, tolong … tolong tunggu aku. bapak jangan dimakamkan dulu, tolong fem, tolong tunggu aku …” sedih bila mengingatnya. betapa dia […]