saya memesan lemari pakaian untuk hunian mini saya. lemari pakaian tiga pintu, yang akan saya jejerkan dengan rak sepatu dan containers berisi perkakas 7 tahun hidup di jakarta.semuanya menggudang di walk in closet. *jiyah, istilahnya!* dalam keterburu-buruan, saya membungkus satu lemari dari giant semanggi. pic pic olympic! awalnya, saya meminta untuk perakitan dilakukan di giant. […]
Comments Off »
Read the rest
seorang teman, eflin, membeberkan salah satu kedai lezat di jakarta. sinar medan, di cililitan. persisnya, di depan asabri. masakannya bukan sembarang masakan, tapi olahan khas batak karo. oops. sedap? tidak sedap? ehm. bagi saya, jelas saja sedapnya. kami menyambangi kedai itu pertengahan minggu lalu. janji temu dibikin di kedai sinar medan. saat itu, pesanan saya adalah […]
2 comments »
Read the rest
takdir membawa saya berjejalin dengan orang-orang batak. sejak menghuni palmerah 224, tak lagi bisa dihitung berapa banyaknya orang-orang batak dan jawa yang membikin relasi batak-jawa ini mau tak mau harus menggelak bersama. utuh. tak tercuil. pun di kubikel kantor. jumlah orang-orang bersuku batak ini menggemuk. perih tak bisa dihindarkan saat kami bertukar tutur. bertukar aksen. […]
3 comments »
Read the rest
2006-12-15 ::
femi adi soempeno //
pal224
NoBra di pal224
no bra? penggalan kata itu terasa ‘nakal’ di telinga saya. “wah, jadinya nggak pakai kutang?” begitu sebaris kalimat yang berjejalin di benak saya. kemudian bayangan nakal pun bermunculan. tidak pakai kutang, lalu bersebelah-menyebelah dengan siapa? apa yang dilakukan ketika tanpa kutang itu? selama berapa lama tidak mengenakan kutang? lampunya mati atau hidup saat mencopot kutang? […]
Comments Off »
Read the rest