2008-12-24 ::
Femi Adi //
cerita bumijo + plesiran
I am home
terimakasih Tuhan, saya sudah di rumah. langkah saya selalu ringan saban memasuki gang sempit di tengah kota besar ini. rasanya adem. rasanya menyenangkan. rasanya kehangatan seperti menggelarkan karpet merah buat saya. saya pulang. dulu, saya berlarian saat kaki sudah mulai menyentuh mulut gang. ada ayah di rumah, yang sudah menyambut saya dengan sarapan pagi yang […]
Comments Off »
Read the rest
namanya juga nggak pernah pulang. debu di lantai menebal. dan kian menebal. saya harus mensyukuri, lantai di rumah kering, ring. tidak lengket oleh lembap. yah, hanya debu saja yang merata membubuhi lantai di rumah saya. tiga minggu. ya, tinga minggu butiran halus ini menebal. saya tak menyangka, ada begitu banyak yang harus dibereskan. mulai dari […]
Comments Off »
Read the rest
saya mengantongi empat ratus ribu rupiah untuk membeli tiket kereta eksekutif ke jogja, kereta taksaka, untuk keberangkatan lusa, jumat (31/10). antrian sudah mengular di tiga loket yang dibuka di gambir. aih, rupanya ada begitu banyak orang yang hendak melakukan perjalanan ke ‘jawa’. pulpen yang sengaja saya bawa sendiri, sudah beredar ke beberapa tangan pengantri. mengganti […]
Comments Off »
Read the rest
Saya pikir, saya lekas sembuh bukan karena imunos maupun dexaflox dan theragran-m yang diberikan dokter sidharto, tapi karena kenyamanan kursi malas di rumah. Sungguh, kursi malas itu enggan membuat saya beranjak. Kursi itu terbikin dari pentil berwarna biru. bagian kakinya bisa ditarik memanjang sehingga kaki bisa selonjor dengan nyamannya. Sementara itu bagian punggung kursi bisa […]
1 comment »
Read the rest