imlek. libur panjang. liburan kembali memanggil. tentu saja, pulang ke jogja. memberesi kebun ayah. memangkas daun yang menguning dan batang yang mengering. menjumpai teman-teman lama. belanja. berjejalin dengan lelaki dengan pjamas kotak-kotak merah melalui udara. aih kenikmatan tiada tara. dan kereta bengawan mengantarkan saya pada kenikmatan sejak tengah minggu hingga ujung minggu ini. jes jes […]
Content
Tagged: rumah
entah, belakangan saya menjadi sangat sensitif. tapi, sebenarnya bukan ‘belakangan’ yang hanya terbvilang satu atau dua minggu saja. bahkan, sudah lebih dari tiga tahun ini saya menjadi sangat perasa, sensitif, peka, mudah tersinggung. itu yang bikin saya mudah menangis meski saya tak sesungguhnya cengeng. semalam, sahabat baik bercengkerama dengan saya di ruang maya. perbedaan waktu […]
“dicek lagi deh …” kata henny, masih dengan ayub-ayuben, mengantuk. henny masih jetlag. tapi begitu pantatnya terpaku di kursi, ia tak bisa berhenti bercerita soal esti, soal perjumpaan dengan sepupunya, soal acara makan-makan, soal oleh-oleh. “bahkan esti minta ada satu tas kennethcole beserta isinya harus aku pangku khusus!” katanya. owh! saya memeriksa satu per satu. […]
Comments Off » Read the rest
tiba-tiba saya teringat sepatu plastik punya ibu. ukurannya mungil, soalnya kaki ibu juga mungil. kalau tidak mencermati dengan tepat, pasti akan mengira sepatu ibu yang berwarna hitam itu sepatu kulit. padahal, itu sepatu plastik. hitam. mengkilap. bersih. mulus. di bagian telapak kaki, bergaris hitam-putih. ibu sering mengenakannya saat musim hujan. saya agak sebal dengan sepatu […]