saya pernah tak bisa berheti memikirkannya. sosoknya sederhana. jauh dari mewah, malah. dia tidak gagah secara fisik. dia biasa saja. tinggi badannya bukan idola saya. kekar otot tubuhnya juga bukan idaman saya. tapi dia sangat kaya: kaya pengalaman, kaya pengetahuan. saya pernah tak bisa berhenti memikirkannya. perjumpaan dengannya hanya sebentar. itu saja sudah dulu, dan […]
Comments Off »
Read the rest
perjalanan ini tak pernah sama. tengok, ada wajah-wajah baru disana. tentu saja, wajah itu yang menumpang kereta ini dengan lembaran 40 ribu di tangan. tak ada pengamen waria yang molek dengan kebaya berwarna cerah, tapi ada anak kecil yang menodongkan bungkus Taro sambil menggemerincingkan tutup botol fanta dan sprite. gerbong di kereta ini juga tak […]
Comments Off »
Read the rest
2005-04-25 ::
Femi Adi //
kubikel
blong! celaka …
hari ini saya tidak bisa menangkap narasumber saya satupun. saya sedih, saya belum mendapatkan kristiono, dirut telkom dan dirut brahma kapital, henri. hati saya selalu carut marut kalau blong begini. ada yang bisa membantu?
Comments Off »
Read the rest
maaf, lama tidak menjenguk. rumah ini menjadi sepi, dan saya tidak lagi bergairah ketika mendapati bunga tulip saya hilang. well … saya juga bingung kenapa menjadi hilang begini. tak bernapsu, saya pun ogah menyambangi rumah kedua saya ini. bolak-balik saya bertanya pada si empunya atau mereka yang bikin desain ini. sayangnya, keterangan mereka tak membuat […]
Comments Off »
Read the rest