rasanya kok selalu hampa jika derit roda kereta yang berhimpitan dengan relnya mengarakku menuju jakarta. rasanya kosong gitu lowh. nggak bermaksut mellow-bellow, tapi ya begitulah suasana hati jika berpamitan sama ayah, minta doa restu si kecil mau bekerja, dan kaki ini melangkah ke stasiun. selalu saja, rasanya masih jadi anak kemarin sore, anak bawang, anak […]
Comments Off »
Read the rest
Saya melihat orang itu berjalaaaaannn terus. Setiap saat, setiap hari tiada henti. Saya sudah melihatnya sejak saya kecil, saat saya masih berseragam biru-putih. Setiap kali melewati jalanan di kawasan gowongan, saya melihat laki-laki setengah baya, kurus, tinggi sedang, berambut lurus-gondrong, berjalan dengan tatapan yang kosong. Ia tak memedulikan hiruk pikuknya jalanan di kota jogja. Ia […]
Comments Off »
Read the rest
air mata ini menetes juga. rasanya kok konyol sekali jika saya mesti bikin klarifikasi kenapa saya mengirim sms, mengapa isinya begitu, pada kekasihnya. oh my gosh, gue salah apa gitu lowh. saya rasa sms itu nggak terlalu berlebihan, sekadar sapaan pagi dan mengatakan bahwa pnselnya ketinggalan di tempat saya. istimewakah? tentu saja tidak. yang membikin […]
Comments Off »
Read the rest
Setiap hari, saya nyaris tak punya waktu buat senang-senang. Kadang kok ya eman-eman gitu lowh membuang waktu percuma. Kalau toh ada waktu yang rada senggang, saya memilih menge-charge tenaga saya dengan tidur. satu-dua kali, saya membuah jenuh dengan jalan-jalan ke mall. Maklum, rasanya tak banyak hiburan di jakarta yang menyenangkan seperti di jogja. Di sebuah […]
1 comment »
Read the rest