bagaimana ya menuliskan kimley? kimlay? kimley? kim-lei? kimlei? kim-ley? chim-lai? sebodo ah, tapi saya setiap hari membungkus seporsi capcay bikinannya. pesanannya selalu sama: capcay kimley, tanpa micin dan tanpa nasi. banderolnya Rp 6000. sesudahnya, OB membungkuskan dari warung kimley di bilangan rawabelong. isinya standar, sawi putih, hijau, udang, cumi, baso, wortel dan kembang kol. “jangan […]
Comments Off »
Read the rest
senyatanya, saya sendiri tidak pernah mendapatkan april mop. baru tahun ini saya mengantonginya. tetapi, datangnya april mop ini terlalu pagi. pada 29 maret lalu, markus, teman di kantor, mengumumkan pernikahannya besok 14 april. kalau ada kicauan burung diatas reriungan kami di jalan jaksa, pasti dia akan jatuh gedebuk. kalau ada semuan bulan kemerahan, pasti dia […]
Comments Off »
Read the rest
2007-03-28 ::
femi adi soempeno //
kegemaran + kubikel
kembali ke laptop
saya ingin menulis di rumah. menjejerkan laptop dengan buku-buku referensi. ada teh hangat atau cokelat hangat di sampingnya. di balik laptop yang terbuka itu, ada wadah kecil, isinya pensil dan pulpen. selebihnya, tumpukan catatan kecil dan beberapa buku catatan. saya duduk di kursi, dan mulai menulis. menulis apaaaa saja. tentang ayah dan ibu, tentang rumah […]
Comments Off »
Read the rest
2007-03-26 ::
Femi Adi //
isu indonesia + kuliner
buah naga
“betapa berharganya satu buah kata …” ujaran itu terlontar dari lelaki ceking bernama muji. iya, namanya pak muji. saya mengenalnya sebagai kepala pembibitan dan pembuahan buah naga di kulon progo. lontaran itu terucap saat ia membandingkan usaha yang telah saya lakoni demi mencari jalan menuju tempat pak muji berdiri, dengan upaya serupa yang dilakoni oleh […]
1 comment »
Read the rest