2007-04-24 ::
femi adi soempeno //
ragam cuatan
harga kehidupan
berapa sih harga sebuah kehidupan? saya mencoba menakarnya. mungkin Rp 2000, seharga sebotol air mineral yang saya bungkus di setiap perjalanan saya di kereta api saban minggu. air mineral itu mengasup rasa haus yang berkepanjangan dalam perjalanan sepanjang hampir 12 jam. nyess … gerah dan rasa kering di tenggorokan akan luruh. mungkin Rp 6000, seharga […]
Comments Off »
Read the rest
saya bilang pada dokter, saya seorang pecandu kerja, saya minum alkohol, jam tidur saja sedikit dan tidak teratur, saya tidak makan nasi, saya makan tidak teratur, saya tidak olah raga, tingkat stress saya tinggi, kadang-kadang merokokĀ … si dokter balik bertanya, berapa kali kencing dalam semalam, medical check up terakhir kapan, rasa di dalam tubuh bagaimana […]
4 comments »
Read the rest
“kalau ada acara apapun, atau … apapun lah, dia jelas bukan lagi prioritas utama,” kata saya pada abang, semalam. abang bertanya, kenapa saya tidak ngopi. menurutnya, tidak biasanya saya begini. pada abang saya bercerita, bagaimana saya memilih untuk pergi bersama abang ketimbang dengan yang lainnya. ngopi di starbucks, jalan2 nggak karuan, hangout nggak jelas, rasanya […]
2 comments »
Read the rest
Paspor itu meninggalkan kenangan tersendiri buat saya. Iya, saya ingat betul bagaimana saya membikinnya bersama ayah saya, setahun silam. Sabtu yang terik, ditingkahi angin yang menggerahkan, saya melaju ke kantor imigrasi di Jogja untuk dua buah buku kecil hijau. Iya, paspor itu. Tukang cendol yang ada di depan kantor imigrasi tak membikin kami bergeming. “enggak […]
Comments Off »
Read the rest