murali melarang saya main sudoku. seorang teman jauh yang sudah berjejalin lama dengan saya ini tampak gemes saat saya bilang saya sedang gandrung main sudoku. “kamu seperti anak kecil!” katanya. agaknya dia tidak tahu sudoku. agaknya dia belum merasakan asiknya main sudoku. “ini bukan mainan anak kecil!” sergah saya. dia kemudian membisiki pelan, “iya, tapi […]
Comments Off »
Read the rest
2007-08-20 ::
Femi Adi //
ragam cuatan
santi
dia membacanya. dia membaca saya. meski seperti tidak bermakna, gurat di tangan kiri ini rupanya sebuah bacaan buatnya. kedipan matanya lucu. tetapi sorotnya tajam. dan dia terus berbicara, seperti membaca dongeng dari sebuah buku. tetapi ini bukan buku. ini adalah gurat di telapak tangan kiri saya. suaranya riuh, tetapi penuh langgam. seperti ada harmoni yang […]
2 comments »
Read the rest
saya membungkus dua buket crysant. satu untuk ayah. warnanya putih. di bagian gagangnya, saya melekatkan pita putih. ayah, ini untuk ayah. dua bulan si bungsu tidak berjumpa ayah. dua bulan si bungsu tidak menengok rumah ayah. lihat, ada banyak daun kering disini. femi ambil satu per satu ya. humm … pakai tangan saja, karena femi […]
Comments Off »
Read the rest
toket saya hilang. iya, toket. susu. payudara. apa lagi ya? saya membongkar kiriman dari saya untuk saya, yang saya kirim dari Berlin, tiga minggu lalu. semua barang ada dan masih utuh. kecuali … playing card yang bergambar toket! wah, agaknya bea dan cukai atau kepabeanan atau kantor pos bagian paket di Indonesia juga bernapsu menjarah […]
Comments Off »
Read the rest