saya menggeret koper merah. sesekali, saya angkut saat bertabrakan dengan polisi yang tengah tidur di jalanan. duh. manalagi, jalanan ini tak terlalu mulus sehingga bakal menggerus roda koper. ini bukan koper saya. ini milik esti. uwh, saya jadi ingat, bahwa dia sesungguhnya penyuka warna merah. kok ada ya virgo yang menyukai warna merah? *ga penting […]
Comments Off »
Read the rest
saya tidak pernah mengeluh ongkos yang harus saya keluarkan untuk ber-halo-halo. bahkan, saya tak pernah minta ongkos telepon ini diganti. saya punya uang untuk membayarnya sendiri. uwh. sebel rasanya. kalau sudah begini, ego yang bicara: saya punya gaji untuk membayar semua ongkos ini. tapi, suara di seberang sana terus ngotot, “nelpon dari indonesia kan mahal sekali […]
6 comments »
Read the rest
penawaran itu datang pagi ini. tas untuk mewadahi sepeda lipat. beli … enggak … beli … enggak. “buat ke jogja desember nanti,” katanya. uwh. cash flow kocek saya bulan ini sudah berantakan di tengah minggu. duit seprapat juta buat beli tas sih ada. apalagi kalau gesek kartu kredit. tapi … apa iya saya menggesekkan kartu […]
9 comments »
Read the rest
awalnya, kami berbincang soal makanan, kemudian soal gereja, lha kok nyungsep ke victoria secret. duh. iya, obrolan kami hanya lewat ponsel. memang, kelewat mahal dibanding chatting yang nyolong bandwith dari kantor. huwks. jakarta-singapura, mestinya lebih mahal ketimbang jakarta-jakarta. eh, tapi ini bukan soal ongkos ngobrol lewat pesan pendek. ini soal victoria secret. saya suka bermain […]
3 comments »
Read the rest