saya menangis. perjumpaan dengan ac, lelaki 24 tahun asal thailand membikin saya kapok. saya tak ingin berjumpa dengannya lagi. tidak, tidak, terima kasih! semalam, saya menemani kyle menjumpai ana, teman dari slovakia. malam mengusung kami pada reriungan yang hangat. bir, happy tos dan segudang keriangan. kami mencandai bangku panjang di depan circle k gejayan. tak […]
Comments Off »
Read the rest
kartu sakti itu bernama press card. bukan, bukan, saya tak ingin menyumpal kesempatan yang nyaris zero dengan press card yang saya punya. saya hanya ingin memaksimalkan fungsinya saja. *halah, apa bedanya ya?* satu. grebegan, rabu lalu, terik menyiksa kepala saya. kyle mulai berkeringat. saya lihat, sejumlah pewarta foto menjejali pagelaran, pelataran masjid agung di alun-alun. […]
Comments Off »
Read the rest
saya senang dengan istilah esti, kakak saya, menyebut perempuan itu: dukun cabul. hahahahahaha … perempuan muda, apa yang kamu lakukan pada ku? sehingga, kamu menelikungku. aku tahu persis apa yang kamu lakukan. meski aku bukan dukun, tapi feeling ku juga bekerja. aku sedih, ternyata aku punya teman seperti kamu.
Comments Off »
Read the rest
saya selalu terbahak, tak bisa berhenti, saat kyle bilang, “kasih yaaa …” bule gila ah. selalu menirukan hal-hal lucu yang dilakukan orang-orang indonesia. salah satunya, mengkopi ujaran iklan telepon seluler yang bilang, “kasih yaa …” seperti siang tadi, ketika kami makan di bakmi menteng, usai berhujan-hujan dari prambanan menuju ambarukmo plaza, kemudian bablas ke rumah. […]
Comments Off »
Read the rest