“saya nothing to loose kok … saya justru berterima kasih … ” katanya. mata saya nanar. menatapnya. butiran bening meluruh dari sudut mata saya. laki-laki sopan itu harus pergi dari balik kubikel ini. minggir dari barisan buruh-buruh yang bekerja di pabrik kata-kata. bahkan, memajang harapan terlalu tinggi pun tidak. pendeknya: pasrah. ia pasti mencoretkan hidup […]
Content
File: May 2008
saya selalu sebal dengan perasaan yang datang tiba-tiba begini. perasaan ini sungguh tidak saya undang. rasa yang nyeessss … saat memasuki mal pondok indah 2. tokiko onose. laki-laki itu seperti datang kembali. menggurat senyum dan seperti melambai dari empat kursi di satu meja bundar di starbucks. seperti masih kemarin sore. dan nyeessss … dan dada […]
saya berpikir untuk menanami kebun ayah dengan tanaman berpot kembali. sejak bulik tari membabat habis tanaman di kebun ayah dengan alasan capek menyiraminya saban hari, saya enggan berkebun. mentok-mentoknya, ya menggunduli tetehan di depan rumah. itu saja. dan itu bukanlah alasan bulik untuk capek dan jatuh sakit karenanya. tapi melihat mas eben dan mbak lina […]
There is no excerpt because this is a protected post.
Enter your password to view comments. » Read the rest