bandung selalu membikin saya jatuh cinta. bukan hanya karena salah satu soulmate saya tercecer di sana –jeng indah, namanya–, tetapi juga karena kota kembang itu mencuatkan pesonanya tersendiri. salah satunya, ya lantaran makanan di kota ini membikin lidah saya menjadi lebih cerdas. yang lebih menyenangkan lagi, indah lah yang selalu menggiring saya pada kecerdasan demi […]
Comments Off »
Read the rest
siang ini hujan menggerojok jakarta selatan. persisnya sampai mana saja, entah. lantai dimana kaki ini memijak, sangat dekat dengan langit. gemuruhnya membikin kuping ini bergetar. saya tahu, saya sedang dekat dengan bibir langit yang menggerojokkan air hujan itu. saya sebentar mengintip dari jendela. beberapa burung beterbangan dengan tergesa-gesa. seperti hendak mencari dahan pohon yang bisa […]
1 comment »
Read the rest
sudah lebih dari setahun bibir ini kaku. yah, sekaku hati saya. beku. frozen. duh, apa lagi ya kata yang bisa menegaskan rasa yang sangat menyebalkan ini? meski tak ingin memiliki perasaan ini, nyatanya saya tak bisa menghindarinya untuk punya perasaan ini. ah. sudah lebih dari setahun, komunikasi kami memburuk. yah, bilang saja, angin-anginan. percakapan kami […]
Comments Off »
Read the rest
saya mencermati gudang catatan saya yang saya kumpulkan sejak tahun ini. tentang pemilu indonesia tahun depan. duh. terlalu dini banget nmggak sih. tapi ya beginilah. gudang data harus mulai disiapkan. untuk sekadar mengasup isi kepala dengan secuplik pengetahuan dan ketidakinginan-berpolitik. yah, hanya sekadar tahu. titik. dan kini saya ingin mulai menatanya. merangkainya dengan lompatan jemari […]
1 comment »
Read the rest