Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

Tentang bakul di kereta

Monday 26 January 2009 - Filed under cerita bumijo + isu indonesia + kegemaran + plesiran

Siapa sesungguhnya marketer yang paling handal?

Adalah bakul-bakul di kereta ekonomi. Mereka adalah penjaja ulung dengan segudang ide segar agar produk yang mereka bawa ludes dalam sekali angkut antara satu stasiun besar dengan yang stasiun besar lain.

Lhah, bagaimana bisa?

Begini. Bakul air, misalnya. Mereka menjual mizone (yang sering mereka lafalkan dengan : mijon), fanta, sprite, extra joss, aqua. Tahu yang paling banyak diburu adalah aqua, satu bakul meneriakkan dg lantang, “Yaaaa, diborong-diborong, aqua-nya buat oleh-oleh, aquanya diborong buat oleh-oleh …”

*Shoot* teriakan bakul itu mengundang gelak, atau paling tidak senyum kecil. Kocak. Lucu. Mana ada orang yang bawa air mineral untuk oleh-oleh.

Bakul aqua lain tak kalah seru. Ia teriak, “Aqua galon, air-air, aqua galon …” Oops! Mana ada orang berkereta dengan bawa aqua berukuran galon.

Saya rasa mereka paling tahu membuat konsumen ‘ngeh’ dengan barang dagangan mereka. Dengan merek yang mereka jual.

Sama saja dengan penjual koran bekas. Sebendel koran bisa ditukar dengan koin Rp 500. “Korannya, koran … 500, Anti sumuk! (Anti gerah)” Jelas dong, peruntukan koran bukan sekadar alas tidur, tapi juga untuk kipas-kipas selagi kegerahan. Koran bekas seharga Rp 500 tentu jauh lebih murah ketimbang harga kipas yang melonjak dari Rp 1000 menjadi Rp 2000 saat longweekend tiba.

Penjual koran lain tak kalah dahsyat. Saat sebuah koran memajang gambar mayangsari (pas dulu heboh foto syur doi dengan bambang tri dibeberkan oleh media cetak), seorang penjual koran bekas berteriak, “Yo yang mau niduri mayangsari … Gopek saja, yang mau tidur sama mayangsari …” Gosh!

Menarik. Mereka harus berlomba dengan pedagang lain. Tentu saja, gimmick nya adalah celetukan yang meninggalkan rekaman lucu di benak.

courtesy image: antara

2009-01-26  »  Femi Adi