rasanya masih saja sama, tertinggal seperti dua tahun silam, dan tetap memahat sejak enam tahun silam. dan saya memeluknya hangat. bahu yang kokoh, dada yang bidang dan respons pelukan hangat untuk saya. “mana pjamas kotak-kotak merah?” tanya saya. ia menggeleng pelan. “engga sekarang. kematian, masa bawa baju warna merah …” ya, ya, ya. dan sesudahnya, […]
Comments Off »
Read the rest
surat elektronik itu muncul di pagi hari, mengabarkan berita duka. 23 mei 2010 lalu, ibunya pulang ke rumah Si Empunya Hidup. ya, ibu dari laki-laki dengan pjamas kotak-kotak merah. dan kali ini ia datang bukan untuk plesiran seperti dua tahun silam, tetapi untuk memberikan ucapan terimakasih sekaligus lambaian selamat jalan. terimakasih atas kehidupan yang diselenggarakan […]
Comments Off »
Read the rest
“dimana bisa browsing dengan koneksi wi-fi yang cepat?” tanya saya pada blo, teman saya. salah satu tempat yang ia tunjuk adalah kafe cheers, kafe yang letaknya tak jauh dari huniannya dulu di kawasan deresan. ya, cheers. saya ingat persis, bagaimana saya dan yani, sahabat saya berada di ruangan ini, tahun 2004 silam. kami duduk bersama […]
Comments Off »
Read the rest
setiap orang nyatanya kembali ke habitatnya semula. seperti di pabrik kata-kata ini, di lantai tiga ini. saat didi, mas herman, mas slamet ditambah fauzie dan imel, apa yang terjadi? para ngapak-er bersatu! o yeaaahhhhh! ) secemberut-cemberutnya saya, jamak saya tetap melipat wajah saya saat jarum jam terus merangsek ke kanan dan terus ke kanan. tenggat […]
Comments Off »
Read the rest